Strategi Pengembangan Usaha Sate Bandeng UKM Awal Putra Mandiri Di Kota Serang, Banten
Abstract
Pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat tidak hanya menuntut peningkatan penyediaan bahan pangan, tetapi juga peningkatan pada bidang gizi. Ikan bandeng merupakan salah satu ikan yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Disamping gizinya yang tinggi, ternyata ikan bandeng memiliki kelemahan yaitu daging ikan bandeng yang berbau lumpur serta duri-durinya yang tidak mudah dibersihkan. Hal ini menyebabkan, bandeng kurang praktis untuk dikonsumsi terutama oleh anak-anak dan golongan usia lanjut. Untuk itu dibutuhkan suatu upaya penangan dalam pemanfaatan ikan bandeng, salah satunya dengan mengolah ikan bandeng menjadi produk yang praktis untuk dikonsumsi. Usaha pengolahan ikan bandeng banyak dilakukan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah. Usaha pengolahan ikan bandeng yang berbentuk UKM telah banyak dijumpai dibeberapa daerah, salah satunya di Kota Serang, Banten. Salah satu usaha pengolahan ikan bandeng yang cukup diminati di Kota Serang adalah sate bandeng yang di produksi UKM Awal Putra Mandiri. Awal Putra Mandiri merupakan UKM yang telah lama bergerak dalam bisnis pengolahan ikan bandeng menjadi sate bandeng. Dalam menjalankan usahanya, Awal Putra Mandiri di hadapkan pada berbagai kendala seperti keterbatasan modal, tingkat persaingan industri yang tinggi, belum adanya jaringan distribusi yang baik dan sistem manajemen perusahaan yang masih sederhana. Seiring dengan meningkatnya tingkat konsumsi ikan, UKM Awal Putra Mandiri berpeluang untuk terus mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, UKM Awal Putra Mandiri harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal dalam merumuskan strategi pengembangan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh usaha sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri, (2) merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha yang tepat bagi usaha sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri. Metode dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan analisis formulasi strategi. Adapun alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE dan EFE untuk analisis lingkungan usaha, matriks IE untuk memetakan posisi perusahaan, matriks SWOT untuk merumuskan alternative strategi dan matriks QSP untuk menentukan prioritas strategi. Faktor-faktor lingkungan internal UKM Awal Putra Mandiri terdiri atas kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki UKM Awal Putra Mandiri terdiri dari : (1) Keuletan pemilik dalam mengelola usaha; (2) Hubungan baik antara pemilik dengan karyawan; (3) Tenaga kerja lokal yang terampil dan berpengalaman; (4) Promosi melalui teknologi dan informasi; (5) Sudah memiliki labelisasi kemasan; (6) Pelayanan pesan antar bagi konsumen; (7) Kualitas produk yang dihasilkan baik; (8) Penggunaan teknologi dalam proses penggilingan daging dan pengemasan; (9) Hubungan baik dengan pemasok dalam hal sistem pembayaran; (10) Adanya aktivitas penelitian dan pengembangan. Kelemahan yang dimiliki Awal Putra Mandiri antara lain: (1) Tumpang tindih pekerjaan; (2) Belum ada pemisahan antara aktivitas usaha dan aktivitas rumah tangga; (3) Belum memiliki jaringan distribusi yang baik; (4) Keterbatasan modal usaha; dan (5) Administrasi dan pencatatan keuangan masih sederhana. Faktor-faktor lingkungan eksternal UKM Awal Putra Mandiri terdiri atas peluang dan ancaman. Peluang yang dimiliki UKM Awal Putra Mandiri antara lain : (1) Pertumbuhan jumlah penduduk; (2) Trend konsumsi ikan meningkat; (3) Tradisi membawakan oleh-oleh khas daerah; (4) Dukungan DisperindagKop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten; (5) Dukungan pemerintah untuk membantu pengembangan UMKM melalui program KUR; (6) Perkembangan teknologi Informasi; (7) Ketersediaan pemasok yang cukup banyak. Sedangkan ancaman yang dihadapi oleh Awal Putra Mandiri antara lain : (1) Fluktuasi harga bahan baku; (2) Hambatan masuk industri rendah; (3) Ancaman produk substitusi; (4) Tingkat persaingan antar industri tinggi. Hasil matriks IE menunjukkan posisi UKM Awal Putra Mandiri berada pada posisi tumbuh dan membangun (kuadran II). Strategi yang paling sesuai dengan kondisi ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) dan integratif (integrasi kebelakang, integrasi kedepan dan integrasi horizontal). Matriks SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi, kemudian melalui matriks QSP diperoleh prioritas strategi yang sebaiknya di lakukan oleh UKM Awal Putra Mandiri yaitu (1) meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran, (2) meningkatkan diversifikasi produk olahan bandeng, (3) menjalin kerjasama yang kontinu dengan pemasok bahan baku dan dinas terkait guna memperoleh bahan baku berkualitas dan pemasaran produk, (4) meningkatkan pelayanan kepada konsumen, (5) membangun jaringan distribusi produk untuk menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas, (6) memanfaatkan kredit yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pengembangan usaha, (7) melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian keuangan, dan (8) restrukturisasi organsasi perusahaan.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]