Analisis Strategi Bisnis Ekspor Pembekuan ikan (Studi Kasus: PD Sambu di Komplek Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat
Abstract
Perikanan Indonesia menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan baik pada sektor budidaya, perikanan tangkap maupun pengolahan. Saat ini, industri pengolahan ikan baik dalam skala besar, menengah maupun kecil terdiri dari industri pembekuan ikan, pengasapan, pemindangan, pengawetan, tepung ikan dan lain sebagainya. Pada tahun 2007 sebanyak 58,9 persen hasil penangkapan laut dipasarkan dalam bentuk segar dan sekitar 16 persen dipasarkan dalam bentuk bekuan, hal ini membuat masih terbukanya peluang untuk meningkatkan pasar produk ikan beku dengan memanfaatkan bahan baku ikan segar yang diproduksi hampir 60 persennya. Produk ikan beku banyak dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan luar negeri. Salah satu negara yang menjadi tujuan ekspor produk ikan beku dari Indonesia adalah Cina dengan volume ekspor yang cukup tinggi. Tahun 2010 volume ekspor ikan Indonesia sebesar 112.870 ton dengan nilai ekspor 48.749.557 dolar AS. Volume ekspor ikan Indonesia menurun di tahun 2011 menjadi 107.502 ton, namun hal ini berbeda dengan nilai ekspor ikan Indonesia yang semakin meningkat menjadi 65.829.341 dolar AS. Hal ini merupakan indikasi semakin baiknya nilai jual produk perikanan Indonesia ke Cina. Salah satu perusahaan pengolahan ikan yang terdapat di Cirebon adalah PD Sambu. Kegiatan produksi perusahaan juga seringkali mengalami kendala dikarenakan kesulitan mendapatkan bahan baku. Bahan baku perusahaan sangat tergantung pada pemasok yang berasal dari pasokan nelayan, akan tetapi saat ini nelayan sudah semakin sulit untuk mendapatkan ikan. Hal ini membuat ekspor produk PD Sambu ke negara tujuan ekspor menjadi berfluktuasi. Dalam menghadapi masalah yang terjadi, PD Sambu sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor mengharuskan adanya pembuatan strategi yang tepat agar mampu bersaing diantara perusahaan dalam industri pembekuan ikan lainnya. Sehingga perusahaan dapat lebih siap untuk menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal dengan memanfaatkan internal yang dimiliki. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) menganalisis faktor-faktor internal yang ada pada PD Sambu dalam memproduksi ikan beku, (2) menganalisis faktor-faktor eksternal yang dihadapi PD Sambu di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat, (3) merumuskan alternatif strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh PD Sambu, dan (4) merekomendasikan program-program kegiatan dari alternatif strategi bisnis PD Sambu berdasarkan jangka waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan pembekuan ikan, yaitu PD Sambu yang berlokasi di Komplek Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Responden yang digunakan dari pihak internal adalah factory manajer, ii kepala bagian produksi dan quality control, kepala bagian keuangan dan administrasi, kepala bagian operasional, bagian ekspor serta karyawan dari perusahaan. Sedangkan pihak eksternal dilakukan dengan Kabid Kelautan dan Perikanan Kota Cirebon, petugas Pusat Informasi Pelabuhan dan Perikanan. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Alat analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi adalah matriks SWOT dan arsitektur strategik. Alternatif strategi bisnis yang dapat dilakukan PD Sambu berdasarkan analisis SWOT terdiri dari delapan strategi, antara lain: 1) Diversifikasi produk, 2) Memperluas cakupan distribusi produk perusahaan, 3) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, 4) Menjalin kerjasama dengan pemasok, 5) Meningkatkan kegiatan promosi, 6) Melakukan perubahan bentuk badan usaha dari Perusahaan Dagang menjadi Perseroan Terbatas, 7) Bekerjasama dengan pihak pemerintah untuk meningkatkan hubungan perdagangan luar negeri, 8) Memperbaiki sistem manajemen perusahaan, dan 9) Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pemasok dan pembeli.
Collections
- UT - Agribusiness [4611]