Strategi Pengembangan Usaha Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Abstract
Peternakan merupakan salah satu subsektor pertanian yang menghasilkan pangan yang mengandung protein hewani yang bernilai gizi tinggi. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan masyarakat, serta kesadaran terhadap makanan bergizi menyebabkan permintaan terhadap produk peternakan, khususnya susu sapi semakin meningkat. Peningkatan tersebut ditandai dengan peningkatan konsumsi susu nasional. Namun, peningkatan konsumsi susu itu tidak diikuti oleh peningkatan produksi susu nasional. Hal tersebut menyebabkan kurangnya penawaran susu domestik untuk memenuhi permintaan masyarakat. Keadaan ini menyebabkan peternakan sapi perah di Indonesia potensial untuk dikembangkan. Salah satu koperasi yang bergerak di bidang usahaternak sapi perah di Kabupaten Bandung Barat adalah KUD Puspa Mekar. KUD Puspa Mekar memiliki potensi dan peranan dalam memberikan peluang besar terhadap produksi susu di Jawa Barat maupun nasional. Namun, dalam perkembangannya KUD Puspa Mekar dihadapkan pada beberapa permasalahan, meliputi kurangnya partisipasi dan loyalitas anggota, kurang maksimalnya pembinaan anggota yang dilakukan oleh KUD Puspa Mekar, jumlah produksi susu yang masih rendah dan belum mampu memenuhi kapasitas produksi IPS, saluran pemasaran yang belum berkembang, dan sumber daya yang belum teroptimalkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka KUD Puspa Mekar memerlukan strategi pengembangan bagi usahanya. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan: (1) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh dalam pengembangan usaha KUD Puspa Mekar, (2) Merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha KUD Puspa Mekar, dan (3) Merekomendasikan program-program kegiatan dari alternatif strategi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar berdasarkan jangka waktu tertentu sehingga dapat memudahkan KUD Puspa Mekar dalam mengimplementasikan strategi pengembangan usahanya. Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Responden dalam penelitian ini berjumlah 14 orang, yaitu terdiri dari pihak internal dan eksternal organisasi KUD Puspa Mekar. Pihak internal dari KUD Puspa Mekar, meliputi Ketua KUD Puspa Mekar, Manajer Operasional KUD Puspa Mekar, dan anggota KUD Puspa Mekar yang berjumlah 10 orang. Sedangkan, pihak eksternal dari KUD Puspa Mekar, meliputi pihak atau instansi yang berada di luar organisasi KUD Puspa Mekar, yaitu Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dari Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat. Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis tahapan formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang digunakan dalam tahapan formulasi strategi tersebut adalah matriks Internal Factor Evaluation (IFE), matriks External Factor Evaluation (EFE), matriks Internal- External (I-E), matriks Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT), dan rancangan arsitektur strategi. Hasil analisis matriks IFE menunjukkan bahwa kekuatan utama KUD Puspa Mekar adalah adanya tes quality control untuk peneriman susu dari peternak, sedangkan kelemahan utama KUD Puspa Mekar adalah memiliki keterbatasan modal untuk pengembangan usahanya. Hasil analisis matriks EFE menunjukkan bahwa peluang utama KUD Puspa Mekar adalah adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi dari susu, sedangkan ancaman utama yang dihadapi KUD Puspa Mekar adalah kekuatan tawar-menawar IPS yang cenderung kuat. Berdasarkan penggabungan hasil analisis matriks IFE dan EFE, maka KUD Puspa Mekar berada pada sel II pada matriks I-E, dimana posisi sel ini merekomendasikan strategi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar untuk tumbuh dan membangun. Strategi yang umum dilakukan pada sel ini adalah strategi intensif dan integratif. Adapun aplikasi strategi tersebut adalah melalui penerapan strategi yang dibuat dengan menggunakan analisis matriks SWOT, yaitu: (1) Meningkatkan kegiatan produksi berstandar teknologi modern, (2) Mengembangkan pasar alternatif melalui promosi pemasaran, (3) Memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi pasca panen untuk penelitian dan pengembangan dalam usaha pengembangan produk, (4) Membangun akses permodalan dari pemerintah melalui skim kredit bersubsidi dan mengadakan promosi investasi yang saling menguntungkan kepada para investor, (5) Membangun hubungan kerja sama yang baik dan berkelanjutan dengan pemasok dan IPS, serta (6) Membangun manajemen kualitas sumberdaya manusia (SDM) peternak dan manajemen pengelolaan SDM karyawan. Keenam alternatif strategi tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dengan memetakan program-program kegiatan pengembangan usaha KUD Puspa Mekar ke dalam rancangan arsitektur strategi. Program-program kegiatan ini akan diimplementasikan secara bertahap selama empat periode waktu sesuai dengan rencana strategis, visi, misi, dan tujuan KUD Puspa Mekar dalam mengembangkan usahanya. Dengan demikian, KUD Puspa Mekar diharapkan dapat mensosialisasikan strategi dan program yang telah dirumuskan kepada seluruh pengurus, badan pengawas, anggota, dan karyawan, sehingga mereka memiliki tanggung jawab dan motivasi untuk dapat melaksanakan strategi ini. Penerapan strategi ini juga memerlukan adanya komitmen dan konsistensi, sehingga pada pelaksanaannya dapat diikuti dengan evaluasi secara bertahap.