Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesenjangan Tabungan dan Investasi Domestik di Kawasan ASEAN 5+3
Abstract
Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara tersebut. Tantangan mendasar yang dihadapi oleh perekonomian negara ASEAN 5+3 dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan adalah pemenuhan kebutuhan investasi yang makin meningkat baik dalam jangka pendek maupun jangka menengah. Oleh karena itu diperlukan upaya khusus guna meningkatkan tabungan domestik, serta mencegah timbulnya kesenjangan tabungan dan investasi domestik. Salah satu masalah dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah keterbatasan modal dalam negeri. Hal ini tercermin pada angka kesenjangan tabungan investasi “Saving-Investment Gap”. Akan tetapi kondisi yang terjadi di negara ASEAN 5+3 cenderung memiliki kesenjangan tabungan dan investasi domestik yang positif. Hal tersebut menandakan bahwa terdapat tingkat tabungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pembentukan modal di masing-masing negara, kecuali Filipina. Ini juga berarti bahwa selama periode tersebut, terdapat potensi investasi yang belum termanfaatkan di negara ASEAN 5+3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kesenjangan tabungan dan investasi domestik serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kesenjangan tabungan dan investasi domestik. Penelitian ini dikhususkan pada delapan negara selama kurun waktu 1996-2010 di kawasan ASEAN 5+3 yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan China. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) selama kurun waktu 1996-2010 terhadap delapan negara ASEAN 5+3 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Jepang dan China. Sumber data yang digunakan berasal dari World Bank dan Asian Development Bank (ADB). Sedangkan metode analisis data yang digunakan antara lain metode analisis deksriptif dan metode analisis inferensia. Metode analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi kesenjangan tabungan dan investasi domestik di negara ASEAN 5+3 meliputi perkembangan tabungan dan investasi domestik dan beberapa variabel lain seperti FDI, tingkat inflasi, total populasi, pertumbuhan ekonomi, dan krisis ekonomi di negara ASEAN 5+3. Metode analisis inferensia yang dilakukan untuk mengestimasi model ini adalah pendekatan ekonometrika dengan metode analisis regresi data panel. Dengan menggunakan taraf nyata lima persen (α = 5%), hasil estimasi persamaan menunjukkan bahwa variabel FDI, CPI, dan total populasi yang memiliki koefisien bertanda positif menandakan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh positif terhadap kesenjangan tabungan dan investasi domestik negara ASEAN 5+3. Sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi dan dummy krisis ekonomi memiliki koefisien bertanda negatif sehingga kedua variabel tersebut memiliki pengaruh negatif terhadap kesenjangan tabungan dan investasi domestik ASEAN 5+3. Oleh karena itu dibutuhkan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan alokasi dan kapasitas investasi domestik dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur, dan berbagai kebijakan pemerintah lainnya seperti penyertaan modal berupa investasi pada sektor dan perusahaan yang strategis yang dapat memberikan nilai tambah yang optimal guna meningkatkan perekonomian negara dan mengurangi kesenjangan tabungan dan investasi domestik. Regulasi penanaman modal asing yang tepat, penyertaan inflation targeting sebagai bagian dari kebijakan, peningkatan kualitas SDM melalui pemberian fasilitas pendidikan dan kesehatan yang tepat serta penciptaan lapangan pekerjaan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, sehingga menjadi referensi bagi pemerintah negara ASEAN 5+3 dalam rangka pengurangan kesenjangan tabungan dan investasi domestik.