Analisis Strategi Pengembangan Usaha Wisata Agro Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo
Abstract
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumberdaya alam, terutama pertanian, memiliki prospek besar untuk mengembangkan berbagai usaha berbasiskan pertanian, termasuk pariwisata. Slogan Back to Nature yang semakin menggema tidak hanya di negara-negara maju tetapi juga negara-negara berkembang termasuk Indonesia, memperkuat terjadinya perubahan preferensi wisatawan global maupun domestik. Kecenderungan ini merupakan tanda semakin tingginya permintaan terhadap wisata alam dan sekaligus membuka peluang bagi pengembangan produk-produk agribisnis baik dalam bentuk kawasan ataupun produk pertanian yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan. Wonosobo merupakan kawasan yang terkenal sebagai daerah wisata alam di Indonesia. Salah satu objek wisata unggulan di wilayah Wonosobo adalah Wisata Agro Tambi. Eksistensi keberadaan Wisata Agro Tambi, sebagai usaha yang bergerak di bidang jasa, bergantung sepenuhnya pada jumlah kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut. Pada kenyataannya, jumlah pengunjung yang datang ke Agrowisata ini belum mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk (1) menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta ancaman dan peluang yang akan dihadapi oleh Wisata Agro Tambi, dan (2) merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha berdasarkan analisis faktor-faktor internal dan eksternal, serta menentukan prioritas strategi yang dapat direkomendasikan kepada Wisata Agro Tambi. Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2012. Penentuan responden secara purposive sampling dan convenience sampling. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan melalui studi kasus (case study). Analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks EFE, IFE, IE, SWOT dan QSPM. Analisis terhadap lingkungan eksternal menghasilkan 13 peluang serta tujuh ancaman, sedangkan analisis faktor internal menghasilkan sebelas kekuatan dan enam kelemahan. Faktor-faktor yang menjadi peluang Wisata Agro Tambi yaitu: pertumbuhan ekonomi, loyalitas konsumen tinggi, ketersediaan tenaga kerja, tren wisata back to nature, sikap masyarakat yang mendukung keberadaan Wisata Agro Tambi, pemandangan alam yang indah, berhawa sejuk, dan masih asri, akses ke Wisata Agro Tambi mudah, pengelolaan limbah/sampah wilayah sekitar, dukungan pemerintah terhadap pengembangan potensi daerah, penetapan hari libur nasional, perkembangan teknologi internet dan telepon seluler, hambatan masuk pendatang baru tinggi, dan kekuatan tawar-menawar pemasok rendah. Faktor-faktor yang menjadi ancaman Wisata Agro Tambi yaitu: tingkat inflasi, curah hujan yang tinggi, terjadinya bencana dan gangguan alam, isu ancaman teroris di Indonesia, penyebaran penyakit teh, kebijakan pemerintah 3 terkait rencana kenaikan harga BBM, dan tingkat persaingan dengan agrowisata lain di Jawa Tengah tinggi. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan Wisata Agro Tambi yaitu: perusahaan telah melakukan perencanaan, maksud, tujuan, dan perencanaan Wisata Agro Tambi terinformasikan kepada seluruh pengelola, terdapat langkah-langkah peningkatan motivasi karyawan, terdapat standar pendidikan minimal bagi karyawan, terdapat bentuk-bentuk pengendalian, modal awal berasal dari hibah pemerintah provinsi, sedangkan untuk pengembangan menggunakan keuntungan Wisata Agro Tambi, terletak jauh dari kota besar, seluruh pengelola berhubungan langsung dalam pelayanan kepada pengunjung, fasilitas terkelola dengan baik, lay Out Wisata Agro Tambi efektif, berkontribusi kepada pemerintah melalui pembayaran pajak secara kontinu. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan Wisata Agro Tambi yaitu: belum terdapat target pasar yang jelas dan spesifik, belum melakukan riset pasar secara langsung kepada pengunjung dan masyarakat, strategi promosi yang dilakukan sendiri belum efektif, belum terdapat sistem pengalokasian keuangan yang sistematis, belum terdapat penentuan tingkat keuntungan yang sistematis, serta belum memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan sendiri Pemetaan pada matriks IE menempatkan posisi Wisata Agro Tambi pada sel II yaitu pada kondisi eksternal tinggi dan kondisi internal rata-rata yang dapat dikelola dengan menggunakan strategi tumbuh dan membangun (grow and build) yaitu strategi intensif dan integratif. Analisis terhadap matriks SWOT menghasilkan enam strategi yang kemudian diperingkatkan menggunakan analisis QSPM sebagai berikut: (1) menambahkan fasilitas baru di lingkungan Wisata Agro Tambi, (2) menjaga dan meningkatkan loyalitas pengunjung Wisata Agro Tambi, (3) menciptakan sistem manajerial terutama di bidang keuangan dan operasional yang sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal maupun internal Wisata Agro Tambi, (4) menciptakan kegiatan promosi dan pemasaran yang efektif dan intensif, (5) menciptakan fasilitas penelitian dan pengembangan untuk memantau perkembangan preferensi konsumen, pemasaran jasa, harga, dan tingkat persaingan, serta (6) menjalin kemitraan dengan objek wisata di Wonosobo, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta agen wisata dalam hal menciptakan paket wisata Wonosobo-Dieng.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]