Potential assessment of marine ecotourism in Pasi Island, Kepulauan Selayar District, South Sulawesi
Kajian Potensi dan Pengembangan Ekowisata Bahari di Kawasan Konservasi Laut Daerah Pulau Pasi Kabupaten Kepulauan Selayar
Abstract
This present study was aimed to assess the potential of water resources, public perception and strategy for marine ecotourism management in Pasi Island. Data collection method of ecological potential is using Line Intercept Transect (LIT) for coral reef and Underwater Visual Census (UVC) for reef fishes. Descriptive analysis was used to determine the public perception. To formulate management plan ware used Global Information system (GIS), carrying capacity and SWOT analysis. Results had shown the potential of coral cover ranges from 43.73 - 69.67% and 171 species from 33 genuses. Generally, community perceptions for marine ecotourism and communities accept to develop Pasi Island as marine ecotourism were good with 85.6% acceptance rate. Marine ecotourism zoning management plan was located in north - west of the island with 68.68 ha total area and 1787 people/day for the carrying capacity. The results of this study were expected to provide inputs for the conservation areas managers to developing ecotourism in marine conservation area. Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) berdasarkan sistem zonasi akan memberikan ruang bagi masyarakat pemanfaat untuk tetap dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada berdasarkan peruntukannya. Salah satu zona yang dapat dikembangkan dalam KKLD selain zona perlindungan adalah zona pemanfaatan terbatas untuk ekowisata bahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sumberdaya perairan yang dapat dikembangkan menjadi kawasan ekowisata bahari di Pulau Pasi, mengetahui presepsi masyarakat dalam pengembangan ekowisata bahari dan membuat rencana pengelolaan ekowisata bahari di KKLD Pulau Pasi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ekologi adalah Line Intercept Transect (LIT) untuk terumbu karang dan Underwater Visual Census (UVC) untuk ikan karang. Pengumpulan data sosial menggunakan metode wawancara semi terstruktur terhadap masyarakat penghuni Pulau Pasi. Kesesuaian kawasan diketahui dengan menggunakan analisis kesesuaian kawasan wisata bahari kategori wisata selam dan wisata snorkeling. Untuk memformulasikan rencana pengelolaan kawasan ekowisata bahari di Pulau Pasi, digunakan analisis Geographic Information System (GIS), analisis daya dukung kawasan dan analisis SWOT. Hasil pengamatan pada 10 stasiun pengamatan diperoleh kisaran tutupan karang keras hidup 46,67 – 69,67% dan untuk keseluruhan karang hidup (termasuk karang lunak) berkisar antara 46,67 – 74,83%. Jumlah ikan karang ditemukan 171 jenis dari 33 famili. Jumlah individu ikan dalam 250m2 Hasil perhitungan kesesuaian kawasan wisata bahari kategori wisata snorkeling ditemukan paling sesuai pada stasiun 8 dan 9, sedangkan untuk kategori wisata selam, stasiun yang sangat sesuai adalah stasiun 1, 4, 7 dan 10. Meskipun stasiun 1 dan 4 sangat sesuai namun tidak direkomendasikan karena stasiun 1 merupakan daerah penangkapan ikan tradisional dan stasiun 4 merupakan zona inti KKLD. Hasil overlay kesesuaian kawasan dengan menggunkaan GIS, menunjukkan bahwa sisi utara – barat Pulau Pasi merupakan kawasan yang sangat sesuai untuk pengembangan kawasan ekowisata bahari kategori wisata selam dan snorkeling. Luas kawasan yang dapat dikembangkan adalah 68,68 ha dengan daya dukung kawasan adalah 1.787 orang/hari
Collections
- MT - Fisheries [3016]