Study of nitrogen retention and seaweed phosphate (Kappaphycus alvarezii) to various water flow
Kajian retensi nitrogen dan fosfat rumput laut (Kappaphycus alvarezii) pada berbagai kecepatan aliran air
Abstract
The experiment conducted to examine the effect of sea water flow on the retention of nitrogen and phoshate by the seaweed. Growth of seaweed as a conseqwencies of it’s nutrient retention was also observed. Nine fiber glass boxes, 30 cm with 30 cm high and 100 cm length each were used in this experiment. Each box was filled with sea water and 50 gram of seaweed was tied in the middle of the box 10 cm below the water surface and reared for 28 days. Electrical pump were used for running the flow of seawater for 20. 10. 0 cm/sec and the treatments were replicated 3 times. Nitrogen and phosphate retention on growth of the seaweeds in those treatments were significantly different (P<0.05). The highest mean of nitrogen and phosphate retention was observed at water flow of 10 cm/sec with average biomass of 66.08±0.14 g/bunch. Retensi didefinisikan sebagai jumlah nutrisi yang meningkat dalam tubuh organisme per banyaknya nutrisi yang dimanfaatkan. Banyaknya nitrogen dan fosfat yang diserap sangat menentukan pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur retensi nitrogen dan fosfat serta pertumbuhan rumput laut pada berbagai kecepatan aliran air. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Bibit rumput laut Kappaphycus alvarezii yang digunakan berasal dari Desa Sidangoli Gam, Kabupaten Halmahera Barat. Bibit rumput laut diikatkan pada tali ris dan ditempatkan pada kedalaman 10 cm dari permukaan air bak glass fiber (100 x 30 x 30 cm) sebanyak 9 unit. Perlakuan kecepatan aliran air 0, 10 dan 20 cm/detik diberikan kepada bak tersebut. Pengamatan retensi nitrogen dan fosfat dalam rumput laut dilakukan dengan beberapa tahap : (1) mengukur thallus rumput laut. (2) Menghitung volume air laut yang melewati permukaan thallus. (3) menghitung volume air laut yang menyentuh badan thallus rumput laut selama 28 hari. (4) menghitung konsentrasi nitrogen dan fosfat dalam air. (5) menghitung nitrogen dan posfat yang melewati permukaan thallus rumput laut selama 28 hari dan (6) menghitung retensi nitrogen dan fosfat. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan menimbang rumput laut seminggu sekali. Fisika dan kimia air (nitrogen, fosfat, suhu, salinitas, dan pH) diamati setiap minggu sekali. Hasil penetian menunjukan bahwa pergerakan aliran air berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada aliran air 10 cm/detik dengan nilai rata-rata 66.08±0.14 g/ikat dan terendah pada 0 cm/detik dengan nilai rata-rata 28.04±0.04 g/ikat. Retensi nitrogen dan fosfat dalam thallus rumput laut tertinggi terjadi pada aliran air 10 cm/detik, masing-masing dengan nilai rata-rata 0.09%±0.0001 dan 0.28%±0.00048 dan terendah pada 0 cm/detik tidak ada retensi. Kandungan nitrogen tertinggi terjadi pada aliran air 20 cm/detik dengan nilai rata-rata 0.53 mg/l dan terendah terjadi pada 0 cm/detik dengan nilai rata-rata 0.34 mg/l. Fosfat tertinggi terjadi pada aliran air 10 cm dengan nilai rata-rata 0.15 mg/l dan terendah berada pada 0 cm/detik dengan nilai rata-rata 0.09 mg/l. Kondisi lingkungan seperti suhu, salinitas dan pH pada aliran air 10 cm/detik dengan 20 cm/detik tidak terlalu berpengaruh kecuali pada aliran air 0 cm/detik. Hal ini disebabkan karena pada 0 cm/detik tidak ada aliran air.
Collections
- MT - Fisheries [3011]