Variasi Distribusi Spasial Dan Temporal Klorofil-A Dan Suhu Permukaan Laut Menggunakan Data Satelit Aqua Modis Di Pantai Barat-Selatan Nanggroe Aceh Darussalam
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk melihat variasi distribusi klorofil-a dan SPL yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui daerah potensial penangkapan ikan. Variasi distribusi klorofil-a dan SPL tersebut menggunakan data Satelit Aqua-MODIS periode Januari 2006 hingga Desember 2010 dan Data Statistik Perikanan Tangkap Propinsi NAD. Data satelit tersebut diperoleh situs http://oceancolor.gsfc.nasa.gov kemudian diekstrak menggunakan software SeaDas 10.04 Ubuntu dan dioverlay menggunakan software ArcGIS 9.3, sedangkan data statistik perikanan tangkap digunakan untuk melihat nilai CPUE dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi klorofil-a selama 5 tahun di pantai Barat-Selatan NAD bervariasi namun cenderung menurun, kisaran konsentrasi klorofil-a adalah 0.15-0.45 mg/m3. Variasi distribusi konsentrasi klorofil-a ini tidak terlepas dari suplai nutrien yang berasal dari daratan ke perairan laut melalui sungai. Pada musim barat konsentrasi klorofil-a paling tinggi setiap tahun dibanding musim-musim lain, hal ini diduga karena curah hujan yang tinggi pada musim ini mengakibatkan suplai nutrien lebih banyak. Sedangkan pada saat musim timur konsentrasi klorofil-a paling rendah, hal ini diduga karena adanya pengaruh musim kemarau. Secara spasial, konsentrasi klorofil-a menyebar dari pantai hingga lepas pantai, namun di daerah pantai kandungan klorofil-a lebih tinggi di bandingkan di daerah lepas pantai. Sementara itu, SPL juga bervariasi namun cenderung hangat dan terlihat meningkat pada tahun 2010, kisaran SPL adalah 28.7-31.9 °C. Nilai rata-rata bulanan SPL terlihat memiliki variasi yang hampir sama setiap tahun yaitu mulai meningkatnya SPL pada musim barat hingga musim B-T dan musim timur, kemudian terjadi penurunan tingkat SPL pada musim T-B. Namun pada tahun 2010 mengalami kenaikan dan penurunan SPL sedangkan pada tahun 2007 hanya mengalami penurunan SPL. Variasi SPL ini dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau, serta anomali cuaca seperti Dipole Mode. Secara keseluruhan SPL di pantai Barat-Selatan ini berada di atas 270C yang mengidikasikan bahwa daerah dengan tingkat SPL hangat. Hubungan konsentrasi klorofil-a dengan CPUE memperlihatkan tidak terlalu berpengaruh signifikan, hal ini mungkin dikarenakan CPUE yang digunakan untuk perhitungan merupakan semua jenis ikan herbivora dan karnivora. Namun, berdasarkan suhu optimal untuk penangkapan ikan pelagis berada pada kisaran 28.00-30.00 0C, sehingga dapat dikatakan bahwa pada musim T-B dan Barat sangat baik untuk dilakukan kegiatan penangkapan.