Kandungan Logam Berat Air Laut, Sedimen Dan Daging Kerang Darah (Anadara Granosa) Di Perairan Mentok Dan Tanjung Jabung Timur
Abstract
Pengamatan kandungan logam berat dilakukan di perairan Mentok dan Tanjung Jabung Timur pada bulan Mei, Juli dan Oktober 2002. Pengambilan contoh dilakukan pada jarak 1 mil dan jarak 2 mil dari garis pantai masing-masing pada 3 stasiun. Jenis contoh yang diambil dari tiap stasiun di lokasi perairan adalah air laut, sedimen dan kerang darah untuk dilakukan analisis kandungan logam berat dengan menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Selain itu pada lingkungan perairan dilakukan pengamatan terhadap kualitas air yang meliputi: pH, salinitas, DO dan COD serta kondisi fisik perairan pada saat pengambilan contoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan merkuri air laut dan sedimen tertinggi diperoleh saat pengambilan contoh bulan Mei pada jarak 1 mil baik di perairan Mentok dan Tanjung Jabung Timur. Rata-rata kandungan merkuri air laut di perairan Tanjung Jabung Timur lebih tinggi (1.49 ppb) dibandingkan di perairan Mentok (1.12 ppb), untuk sedimen rata-rata kandungan merkuri lebih tinggi di perairan Tanjung Jabung Timur (4.95 ppb) dibandingkan di perairan Mentok (3.89 ppb). Rata-rata kandungan logam berat daging kerang darah (Anadara granosa) di perairan Tanjung Jabung Timur (Hg: 0.4 ppb, As: 12.6 ppb, Cd: 13 ppb, Cu: 10.4 ppb, Pb: 0.1 ppb) lebih tinggi dibandingkan di perairan Mentok (Hg: 0.3 ppb, As: 11.6 ppb, Cd: 13 ppb, Cu: 6 ppb, Pb: 0.1 ppb). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Mentok dan Tanjung Jabung Timur belum terindikasi tercemar logam berat karena masih berada dibawah ambang batas aman.