Ekstraksi dan Karakterisasi Inhibitor Enzim Katepsin dari Kulit Ikan Patin (Pangasius sp.)
Abstract
Penyebab terjadinya proses kemunduran mutu ikan ialah adanya aktivitas enzim terutama enzim proteolitik, salah satunya adalah enzim katepsin. Aktivitas enzim ini secara alami terdapat dalam ikan. Inhibitor enzim merupakan suatu komponen yang dapat menurunkan rata-rata pengukuran reaksi katalitik enzim. Inhibitor spesifik dari protease sistein sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya proteolisis yang destruktif. Ikan patin (Pangasius sp.) seperti halnya makhluk hidup lainnya merupakan sumber enzim dan inhibitor alami yang dapat berada dalam sel (intraseluler) dan melekat pada membran atau berada di luar sel (ekstraseluler). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menentukan jenis kulit ikan patin terbaik sebagai bahan baku inhibitor katepsin; mengekstrak inhibitor katepsin dari kulit ikan patin terpilih; dan menentukan karakteristik inhibitor katepsin yang dihasilkan. Penelitian ini terdiri atas empat tahap: pertama, dilakukan ekstraksi enzim katepsin dari daging pada tiga jenis ikan patin (Siam, Jambal, dan Pasupati); kedua, mengekstraksi inhibitor enzim katepsin dari kulit pada tiga jenis ikan patin; ketiga, uji aktivitas enzim katepsin dan inhibitornya untuk mendapatkan aktivitas inhibitor enzim katepsin terbaik dari tiga jenis ikan patin tersebut; dan keempat adalah karakterisasi suhu dan pH optimum dari inhibitor enzim katepsin terbaik. Jenis kulit ikan yang memiliki inhibitor enzim katepsin terbaik adalah ikan patin jenis Siam dengan nilai persentase penghambatan sebesar 74,67%. Pengendapan dengan ammonium sulfat ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas spesifik yang cukup tinggi sebesar 1,4479 U/mg dengan kelipatan pemurnian sebesar 2,77 kali. Inhibitor enzim katepsin tersebut secara optimum bekerja pada suhu 40 °C dan pH 8. Penelitian ini perlu pengembangan lebih lanjut dengan menentukan berat molekul dan dilakukan pemurnian tahap dialisis serta pemurnian dengan teknik kromatografi untuk mendapatkan pemurnian yang lebih besar