Deskripsi Histologis, Komponen Bioaktif dan Aktifitas Antioksidan pada Daun Mangrove Api-api (Avicennia marina)
Abstract
Daun Api-Api (Avicennia marina) merupakan salah satu jenis tanaman mangrove yang tumbuh subur di pesisir pantai dengan tingkat toleransi terhadap salinitas air yang tinggi. Sejak lama mangrove Api-api telah dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pangan, obat-obatan, bahan untuk pengasapan ikan dan bahan untuk pembuatan rumah dan perahu. Mengingat pemanfaatan daun Api-api sebagai bahan pangan, maka perlu dilakukan kajian mengenai karakteristik daun Api-api, komponen bioaktif dan aktivitas antioksidannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari anatomi, komposisi kimiawi (kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar abu, karbohidrat dan serat kasar), rendemen ekstrak dari beberapa pelarut, aktivitas antioksidan, komponen bioaktif dan menentukan konsentrasi terbaik dari ekstrak daun Api-api yang dapat menghambat oksidasi pada emulsi minyak kelapa. Pengujian yang dilakukan meliputi analisis histologi daun, analisis proksimat, uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, uji fitokimia dan uji bilangan peroksida. Daun Api-api yang diteliti berasal dari Wana Buaya Wisata, Kecamatan Belanakan, Kabupaten Subang Jawa Barat. Struktur Jaringan daun Api-api disusun oleh kutikula, epidermis atas, hipodermis, jaringan palisade, jaringan bunga karang, pembuluh xilem, pembuluh floem, epidermis bawah dan organ modifikasi epidermis berupa kelenjar garam. Komposisi kimiawi daun Api-api adalah air sebesar 68,16%, protein sebesar 3,67%, lemak sebesar 0,72%, abu sebesar 4,45%, karbohidrat sebesar 23,00% dan serat kasar sebesar 4,12%. Rendemen ekstrak daun Api-api tertinggi adalah ekstrak metanol sebesar 9,61%, ekstrak etil asetat hanya sebesar 1,28% dan rendemen terkecil sebesar 0,62% untuk ekstrak heksan. Aktivitas antioksidan daun Api-api diukur dari kemampuan ekstrak dalam menghambat 50% aktivitas radikal bebas (DPPH) atau biasa disebut sebagai IC50. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak kasar daun Api-api memiliki aktivitas antioksidan walaupun tergolong lemah, yaitu 257,58 ppm (ekstrak methanol), 182,33 ppm (ekstrak etil asetat) dan 1003,66 ppm (ekstrak heksana). Uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak yang memiliki aktivitas antioksidan terbaik mengandung 3 senyawa bioaktif yaitu flavonoid, steroid dan gula pereduksi. Aplikasi ekstrak kasar daun Api-api pada emulsi minyak kelapa dan air menunjukkan bahwa ekstrak kasar dalam berbagai konsentrasi dapat menghambat proses oksidasi lipid yang ditunjukkan dengan menurunnya bilangan peroksida seiring meningkatnya konsentrasi ekstrak kasar yang ditambahkan. Konsentrasi ekstrak 300 ppm merupakan konsentrasi terbaik yang dapat menghambat oksidasi pada emulsi minyak kelapa. Hal ini karena bilangan peroksida pada emulsi minyak kelapa yang ditambahkan ekstrak daun Api-api pada konsentrasi 300 ppm paling rendah sebesar 0,42 Meq/kg dan menunjukkan penghambatan proses oksidasi emulsi minyak kelapa tertinggi.