Pengaruh Kemitraan terhadap Penerapan Teknologi dan Pendapatan Petani Padi Sehat di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi
Abstract
Budidaya padi sehat adalah cara bercocok tanam padi ramah lingkungan dengan mengurangi atau tanpa menggunakan bahan-bahan kimia buatan seperti pestisida atau herbisida dan diganti dengan pestisida nabati atau agensi hayati. Padi sehat merupakan upaya untuk go organic, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan produksi padi, dan meningkatkan pendapatan petani. Namun, penerapan teknologi padi sehat ini masih sedikit yang melakukannya. Salah satu upaya untuk mengatasinya, yaitu dengan kemitraan. Petani padi sehat Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi telah melakukan kemitraan dengan PT. Medco Intidinamika. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan mekanisme pelaksanaan kemitraan antara PT. Medco Intidinamika dengan petani padi sehat di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, (2) menganalisis pengaruh kemitraan terhadap penerapan teknologi padi sehat di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, dan (3) menganalisis pengaruh kemitraan terhadap pendapatan petani padi sehat di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi. Pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – April 2012. Responden penelitian ini adalah seluruh petani mitra di Kecamatan Kebon Pedes sebanyak 26 orang dan petani non mitra yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 30 orang. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, statistika deskriptif, skala likert, analisis linier sederhana dan berganda, analisis pendapatan usahatani, rasio R/C, serta Uji Mann Whitney. Kemitraan yang berlangsung antara PT. Medco Intidinamika dengan petani padi sehat di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi termasuk dalam pola kemitraan dagang umum. Perusahaan mitra memberikan pinjaman benih dan modal kepada petani mitra, namun pendistribusiannya belum merata. Kemitraan ini dihubungkan oleh Gapoktan Mekar Tani yang bertugas menampung hasil produksi petani mitra dan mengatur pelaksanaan kemitraan lainnya. Pelaksanaan kemitraan di Gapokatan Mekar Tani hanya diatur oleh satu orang, yaitu ketua gapoktannya, sehingga pelaksanaan kemitraan belum maksimal. Persepsi petani mitra terhadap manfaat kemitraan yang diterimanya cukup positif. Secara umum petani mitra sudah merasa puas terhadap manfaat kemitraan (61,59 persen). Kemitraan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan teknologi dan pendapatan petani padi sehat. Derajat penerapan teknologi padi sehat petani mitra dan non mitra berbeda signifikan, dengan perbedaan 18,44 persen. Selain kemitraan, ada faktor lainnya yang berpengaruh nyata terhadap penerapan teknologi padi sehat, yaitu pengalaman mengusahakan padi sehat. Pendapatan usahatani padi sehat dan rasio R/C petani mitra juga berbeda signifikan dengan petani non mitra, dengan perbedaan total pendapatan usahatani padi sehat petani mitra dengan petani non mitra sebesar 62,06 persen. Rasio R/C atas biaya total petani mitra sebesar 1,79, sedangkan petani non mitra sebesar 1,30. Selain kemitraan, ada juga faktor lainnya yang mempengaruhi pendapatan petani padi sehat, yaitu pengalaman mengusahakan padi sehat, status kepemilikan lahan, pendidikan, dan luas lahan.
Collections
- UT - Agribusiness [4548]