Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor
Abstract
Pesatnya pembangunan ekonomi terutama di sektor industri telah terjadi di Indonesia. Pembangunan kawasan industri bukan hanya berdampak pada sosial ekonomi masyarakat saja, tetapi juga membawa pengaruh terhadap perubahan kualitas fisik lingkungan sekitar kawasan industri. Ada dua dampak yang dapat disebabkan dari keberadaan industri, yaitu dapat berupa manfaat ataupun kerugian. Dua hal tersebut seakan tidak bisa dihindari akibat adanya industri. Manfaat yang diterima tentu tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Perubahan kualitas lingkungan merupakan dampak lain dari keberadaan indsutri dan cenderung mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi responden/masyarakat sekitar kawasan industri di Kelurahan Nanggewer, mengestimasi nilai kerugian masyarakat akibat adanya industri di Kelurahan Nanggewer, mengestimasi besarnya nilai kompensasi yang bersedia diterima oleh masyarakat atas tercemarnya lingkungan di Kelurahan Nanggewer dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat dalam menerima kompensasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan secara langsung dari masyarakat Kelurahan Nanggewer RT 01/RW 05 melalui wawancara dan kuesioner dan data sekunder diperoleh dengan cara informasi media cetak, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, dan sumber-sumber yang relevan dengan topik penelitian. Sebanyak 48 Kepala Keluarga yang menjadi responden dalam penelitian ini. Tidak semua responden telah mendapatkan kompensasi pertama yang berupa pemasangan instalasi air bersih PDAM. Hal ini menimbulkan konflik diantara masyarakat, tidak ada kejelasan tentang realisasi kompensasi yang kedua berupa penanggungan biaya distribusi air PDAM seperti yang telah dijanjikan pihak industri juga menjadi masalah dalam proses kompensasi di Kelurahan Nanggewer. Estimasi total rata-rata kerugian yang harus diterima oleh masyarakat Kelurahan Nanggewer RT 01/ RW 05 akibat pencemaran yang terjadi mencapai Rp 421.754 per bulan. Nilai rata-rata WTA yang diinginkan responden sebesar Rp 275.000 per bulan. Untuk faktor yang signifikan mempengaruhi besarnya kesediaan masyarakat dalam menerima kompensasi yaitu jumlah tanggungan dan ada atau tidaknya upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi pencemaran.