Aplikasi Ekstrak Tumbuhan untuk PerIakuan Benih Padi dan Kedelai
Date
2007Author
Navitasari, Lisa
Dadang
Soekarno, Bonny Poernomo Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Patogen terbawa benih mengakibatkan penurunan daya kecambah benih, kecambah abnormal, mematikan bibit/tanaman muda, perkembangan penyakit, dan pembawa patogen atau penyakit baru hingga di penanaman. Untuk itu perIu tindakan perlakuan benih. Perlakuan benih yang sering dilakukun adalah dengan perlakuan fisik dan atau kimia. Penggunaan bahan-bahan kimia dapat sangat berbahaya bagi benih karena dapat mengakibatkan penurunan viabilitas benih dan memperpendek masa hidup benih sehingga diperlukan alternatif lain dalam perlakuan benih. Penelitian ini bertujuan mempelajari keefektifan ekstrak biji Annona squamosa, Annona muricata, dan Piper retrofractum secara in vitro dan in vivo dalam menekan perkembangan cendawan terbawa benih padi dan kedelai. A. squamosa, A. muricata dan P. retrofractum diekstrak dengan metanol. Pad a pengujian in vitro konsentrasi ekstrak A. squamosa, A. muricata dan P. retrofractum adalah 10%, 5%, 3%, 1%, 0,01 %, 0% (kontrol), dan 0+ (fungisida sintetik dengan bahan aktif menfenoksam), sedangkan pada pengujian in vivo digunakan konsentrasi ekstrak yang memiliki daya hambat terhadap perkecambahan spora dan pertumbuhan koloni > 50%. Pengujian secara in vitro menunjukkan bahwa P. retrofractum 10% dan 3% memiliki daya hambat terhadap perkecambahan spora dan pertumbuhan koloni yang lebih baik dibandingkan A. squamosa dan A. muricata. P. retrofractum 10% memiliki daya hambat terhadap perkecambahan spora Fusarium oxysporum dan Aspergillus flavus sebesar 51,3% dan 75,2%, sedangkan konsentrasi 3% sebesar 46,7% dan 64,3%. Sementara daya hambat ekstnik P. retrofractum terhadap pertumbuhan koloni F. oxysporum dan A. flavus sebesar 57,5% dan 62,4% pada konsentrasi 10%, 51,7% dan 68,1% pad a konsentrasi 3%. Pengujian secara in vivo, aplikasi ekstrak P. retrofractum konsentrasi 10% dan 3% tidak menimbulkan fitotoksik pada benih padi, namun P. retrofractum 10% menimbulkan fitotoksik terhadap benih kedelai. Meskipun demikian, aplikasi ekstrak P. retrofractum konsentrasi 10% dan 3% efektif menekan tingkat infeksi F. oxysporum dan A. flavus terbawa benih padi dan kedelai, bahkan P. retrofractum konsentrasi 10% umumnya menunjukkan daya hambat terhadap infeksi F. oxysporum dan A. flavus yang tidak berbeda nyata dengan penggunaan fungisida sintetik.
Collections
- UT - Plant Protection [2415]