Penentuan Dosis Rekomendasi Pupuk K Spesifik Lokasi Babakan Sawah Baru Darmaga Bogor pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis rekomendasi pupuk K spesifik lokasi Babakan Sawah Baru Dannaga Bogor serta untuk mengetahui efektivitas berbagai dosis pupuk K terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah yang dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Babakan Sawah Baru Darmaga pada bulan Agustus 2006 - Desember 2006. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan dan digunakan 3 ulangan. Perlakuan dosis pupuk terdiri dari 7 taraf yaitu tanpa pemupukan, 0 kg K2O /ha, 30 kg K2O /ha, 45 kg K2O /ha, 60 kg K2O /ha, 75 kg K2O /ha, dan 90 kg K2O /ha. Tanaman padi sawah ditanam pada 21 petak percobaan dengan ukuran masing-masing petak seluas 25 m2, jarak tanam 22 cm x 22 cm dengan 2 bibit/lubang tanam. Pemupukan N diberikan sebanyak tiga tahap yaitu 30 % saat tanam, 40 % pada saat 4 MST, dan 30 % saat primordia bunga dengan dosis sesuai perlakuan. Pupuk P dan pupuk K diberikan sekaligus pada saat tanam dengan dosis sesuai perlakuan. Perlakuan aplikasi pupuk K terlihat berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman, indeks luas daun, serta bobot kering biomassa tajuk dan akar. Sedangkan pada peubah jumlah anakan, jumlah anakan produktif, indeks panen, jumlah gabah/malai, bobot 1000 butir, panjang malai, hasil/tanaman dan hasil ubinan maupun dugaan hasil/ha yang dikonversi dari hasil ubinan tidak terlihat dipengaruhi oleh aplikasi pupuk K pada berbagai dosis. Efisiensi agronomi pemupukan K di lokasi Babakan Sawah Baru tergolong rendah. Berdasarkan hasil regresi yang diperoleh terlihat bahwa hublmgan antara dosis pupuk K dengan dugaan hasil/ha (GKP) menghasilkan sebuah persamaan linier : Y = 17.067 X + 6720 dengan nilai R2 = 0.2428. Hal ini memperlihatkan bahwa dosis pupuk yang digunakan untuk menghasilkan dugaan hasil/ha belum optimum sehingga belum terdapat dosis pupuk K yang tepat untuk direkomendasikan. Namun berdasarkan metode Buresh (2006), untuk memperoleh hasil GKP hingga 6 ton/ha tidak perlu diaplikasikan pupuk K, sedangkan untuk meneapai hasil GKP 7 hingga 8 ton/ha direkomendasikan untuk dipupuk K dengan dosis 50-80 K2O /ha.