Karakteristik Kuantitatif dan Kualitatif Kambing dan Domba Sebagai Hewan Qurban Di Mitra Tani Farm
Quantitatif and Qualitatif Characteristic of Goat and Sheep As Qurban Cattle At Mitra Tani Farm
Abstract
The research have been done to studied the quantitatif and qualitative characteristics sheep and goats as qurban cattle at MT Farm, studied the consumers preferences about kind of qurban cattle and studied the criteria (age, body weight, color, horn) in selecting sheep and goats qurban among consumers. The samples were collected from the MT Farm as follows: 83 goats, 37 Garut rams, 25 Thin-Tailed rams and 35 Fat-Tailed rams. Parametre were collected include weight, chest circumference, body length, age, horn and wool’s color. Interviews were conducted with owner and consumers MT Farm (30 trader and 30 consumers). The data analysis have been done by descriptive, chi-square, correlation, regretion and T test. The results shown that the average of Jawarandu, Garut rams, Fat-Tailed rams and Thin-Tailed rams body weight as qurban cattle were 25.84±4.54, 29.2±3.61, 28.45±4.65 and 28.44±5.54 kg. Chest circumference had higher correlation with body weight rather than body length. Percentage the age of rams qurban were 57.73% (I0), 37.11% (I1) and 5.16 % (I2), while in goats 63.86% (I0), 30.12% (I1) and 6.02% (I2). The dominant color of Jawarandu goat were brown (54.22%), black (26.51%) and white (19.28%). Fat-Tailed rams wool’s color more uniform rather than Thin-Tailed rams or Garut rams. Consumer Jakarta, Depok and Tangerang significantly (P<0.05) prefer goats rather than sheep, while consumers Bogor, significantly prefer ram than goats. Traders bought cattle by the weight of the body (posture) and price, while consumers bought based on budget Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pilihan (preferensi) konsumen dari berbagai wilayah terhadap jenis ternak qurban, mempelajari karakteristik kuantitatif dan kualitatif kambing dan domba qurban di Mitra Tani Farm dan mempelajari kriteria ternak penentu konsumen hewan qurban (konsumen akhir dan pedagang). Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan September hingga November 2010 di Mitra Tani Farm Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Sampel ternak dipilih dengan menggunakan metode insidental sampling. Sampel yang diamati sebanyak 83 ekor Kambing Jawarandu, 37 ekor Domba Garut, 25 ekor Domba Ekor Tipis dan 35 ekor Domba Ekor Gemuk, semuanya berjenis kelamin jantan. Peubah yang diamati yaitu sifat kualitatif, meliputi ada tidaknya tanduk dan warna bulu. Sifat kuantitatif meliputi bobot badan, lingkar dada, panjang badan dan umur ternak. Wawancara dilakukan dengan pemilik MT Farm dan 60 konsumen qurban di MT Farm (30 konsumen akhir, 30 pedagang). Data dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia. Uji T digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ukuran tubuh diantara kambing dan domba qurban. Analisis korelasi dan regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara bobot badan dengan ukuran tubuh ternak. Analisis preferensi konsumen terhadap jenis ternak dan kriterianya dilakukan dengan uji khi kuadrat. Hasil penelitian menunjukan bahwa rataan bobot badan Kambing Jawarandu, Domba Garut, Domba Ekor Tipis dan Domba Ekor Gemuk sebagai hewan qurban secara berturut-turut yaitu 25,84±4,54; 29,32±3,61; 28,45±5,54 dan 28,44±4,65 kg. Lingkar dada mempunyai nilai korelasi yang lebih tinggi terhadap bobot badan daripada panjang badan. Persentase umur domba qurban yaitu: 57,73% (I0); 37,11% (I1) dan 5,16 % (I2), sedangkan pada kambing terdiri dari 63,86% (I0); 30,12% (I1) dan 6,02% (I2).Warna bulu dominan pada Kambing Jawarandu adalah coklat (54,22%), hitam (26,51%) dan putih (19,28%). Keragaman warna bulu berdasarkan fenotipik pada Domba Garut lebih tinggi dari Domba Ekor Tipis dan Domba Ekor Gemuk. Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis mempunyai keserupaan frekuensi fenotipik. Konsumen Jakarta, Depok dan Tangerang nyata (P<0,05) lebih memilih kambing daripada domba, sedangkan konsumen Bogor nyata lebih memilih domba (tanduk maupun tidak) daripada kambing. Konsumen dari kalangan pedagang mempertimbangkan bobot badan (postur) dan harga terlebih dahulu dibandingkan karakteristik lain, sedangkan konsumen akhir membeli ternak didasarkan atas anggaran dana yang sudah disiapkan.