Eksternalitas Positif Banjir Kanal Barat Jakarta Sebagai Potensi Wisata Air
Abstract
Potensi Banjir Kanal Barat (BKB) Jakarta sebagai wisata air dapat menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat. Eksternalitas positif yang dirasakan oleh sebagian besar responden berupa peningkatan pendapatan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji eksternalitas positif yang ditimbulkan serta kesediaan membayar responden melalui pendekatan ekonomi sumberdaya dan lingkungan. Tujuan khusus penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi eksternalitas positif yang dirasakan akibat dari potensi wisata air Banjir Kanal Barat Jakarta; 2) mengkaji peluang kesediaan membayar responden akibat wisata air yang menjadi potensi BKB Jakarta; 3) mengkuantifikasi besarnya nilai yang bersedia dibayarkan responden; dan 4) mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh pada besarnya nilai yang bersedia dibayarkan responden terhadap potensi wisata air BKB Jakarta. Studi kasus penelitian ini dilakukan di daerah sekitar terusan BKB Jakarta, yaitu daerah Halimun sampai Karet, Jakarta Pusat. Pengambilan data dilakukan selama bulan Januari sampai Maret 2012. Eksternalitas positif yang dirasakan responden diidentifikasi dengan menggunakan analisis deksriptif kualitatif. Peluang kesediaan membayar responden terhadap wisata air yang menjadi potensi BKB Jakarta dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Besarnya nilai WTP responden dilakukan dengan perhitungan Willingness To Pay. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP dianalisis dengan menggunakan model regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden merasakan adanya eksternalitas positif dari potensi wisata air Banjir Kanal Barat Jakarta. Eksternalitas positif yang dirasakan responden berupa peningkatan tingkat pendapatan, peningkatan kenyamanan, peningkatan kebersihan, serta mengurangi kejenuhan. Mayoritas responden (79 orang) bersedia membayar untuk potensi wisata air BKB, sedangkan sisanya 21 orang tidak bersedia membayar dengan alasan biaya retribusi terlalu tinggi, tidak mempunyai kemampuan secara finansial, dan tidak tertarik terhadap wisata air. Nilai dugaan rataan WTP responden sebesar Rp 4.126,58 per orang, nilai total WTP responden sebesar Rp 326.000,00. Nilai total WTP masyarakat diduga sebesar Rp 4.636.916.709,00. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap besarnya nilai WTP responden adalah tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, tingkat frekuensi kunjungan, persepsi tentang kualitas udara, dan persepsi tentang pemandangan. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran untuk berbagai pihak, diantaranya adalah: 1) Permasalahan sampah yang terjadi di Jakarta khususnya di daerah sekitar terusan BKB Jakarta, sepanjang Halimun sampai Karet yang mempunyai potensi wisata air harus ditangani dengan baik, sehingga wisata air yang menjadi potensi daerah tersebut dapat berjalan tidak seperti permasalahan water way pada tahun 2007 lalu; 2) Daerah BKB sepanjang Halimun sampai Karet yang memiliki potensi wisata air dapat dibentuk sebagai suatu tempat rekreasi atau bermain anak. Tempat tersebut dapat berupa area dengan perahu serta taman-taman yang indah disekitarnya. Taman tersebut juga dapat dipasang beberapa slogan yang bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan; 3) Harga tiket untuk menaiki perahu yang akan menjadi salah satu obyek wisata air BKB Jakarta masih dapat dinaikkan sesuai dengan kesediaan membayar responden sebesar Rp 4.126,58 per orang.