Pengendalian Persediaan Bahan Baku Martabak Manis dengan Pendekatan Model Probabilistik (Studi Kasus Martabak Air Mancur, Bogor, Jawa Barat).
Abstract
Permintaan akan makanan jadi seperti halnya produk olahan makanan cenderung mengalami fluktuatif dan tidak konstan yang menyebabkan terjadinya shortage maupun over stock. Kondisi yang sama juga dialami oleh Martabak Air Mancur. Sebagai gambaran berdasarkan data akhir (September-Desember 2011) di gudang bahan baku terjadi kekurangan bahan baku pada tepung terigu sebanyak 37,8 persen dan juga gula pasir terjadi kekurangan bahan baku sebesar 43,2 persen. Kekurangan bahan baku terjadi karena meningkatnya secara signifikan tingkat penjualan martabak manis, sehingga persediaan bahan baku cenderung mengalami kekurangan. Persediaan bahan baku yang cenderung mengalami kekurangan maupun kelebihan stok berawal dari tidak terkontrolnya tingkat pemesanan bahan baku karena tingkat penjualan martabak manis yang cenderung fluktuatif, sehingga bila kendala ini tidak ditanggulangi maka akan mengakibatkan penumpukan biaya persediaan bila kelebihan bahan baku dan akan mengakibatkan penurunan omset karena terjadi loss penjualan bila terjadi kekurangan bahan baku karena perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Pengusahaan olahan makanan martabak manis pada Martabak Air Mancur (MAM) ini cenderung fluktuatif baik itu dapat menyebabkan penumpukan bahan baku maupun kekurangan bahan baku dapat membuat tiga pertanyaan masalah 1) Bagaimana penerapan perencanaan dan pengendalian bahan baku yang dilakukan perusahaan, 2) bagaimana kinerja pengendalian bahan baku secara konvensional maupun dengan model probabilistik, 3) bagaimana rekomendasi yang terbaik bagi perusahaan untuk penerapan pengendalian bahan baku yang terbaik. Dengan demikian tujuan penelitian adalah 1) mempelajari penerapan pengendalian persediaan bahan baku pada perusahaan, 2) membandingkan penerapan pengendalian persediaan bahan baku syng dilakukan perusahaan denga model probabilistik, 3) menentukan dan merekomendasikan penerapan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang optimal dan cocok. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode persediaan konvensional yang dilakukan pesusahaan yaitu two bin system tanpa kendala investasi, sedangkan metode persediaan ideal yang digunakan adalah model probabilistik. Berdasarkan hasil pengamatan pada perusahaan, perencanaan target penjualan perusahaan MAM didasarkan dari penjualan sebelumnya yang diramalkaan secara sederhana dengan mengumpulkan semua informasi baik penjualan, harga, tren penjualan kemudian dirumuskan secara sederhana menjadi sebuah keputusan perencanaan produksi kedepan. Pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan dilakukan dengan metode two bin system tanpa kendala investasi. Manajemen persediaan yang dilakukan belum terorganisir dengan baik, iii namun penumpukan dan kekurangan bahan baku sudah terlihat tinggi. Dari segi pengadministrasian perusahaan masih kurang rapih dalam penyimpanan data namun pada pencatatan data sudah cukup baik walaupun masih dalam catatan tertulis. Berdasarkan perhitungan persediaan baik menggunakan metode perusahaan maupun metode persediaan ideal, perusahaan dapat memilih metode persediaan ideal yaitu model probabilistik, karena berdasarkan hasil perhitungan model persediaan probabilistik dapat menghasilkan jumlah pemesanan optimal dan dapat menghemat biaya persediaan bahan baku untuk tepung terigu sebesar Rp 1.890.590, untuk gula pasir penghematan sebesar Rp 1.194.548, untuk telur ayam juga terjadi penghematan sebesar Rp 563.000.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]