Keawetan Papan Partikel Berkerapatan Sedang dari Tiga Jenis Kayu Cepat Tumbuh dan Bambu Betung terhadap Rayap Tanah dan Jamur Pelapuk Kayu
Durability of Medium Density Particleboard from Three Fast Growing Species and Betung Bamboo on Subterranean Termites and Wood Decay Fungi
Abstract
Keunggulan papan partikel dibandingkan dengan kayu solid antara lain: tidak terdapat cacat berupa mata kayu dan retak-retak, ukuran dan kerapatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dan lebih isotropik. Sifat papan partikel yang fleksibel ini dapat memungkinkan papan partikel dibuat dari partikel berbagai ukuran. Papan partikel disusun dari bahan berlignoselulosa, sehingga dapat diserang oleh organisme perusak kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keawetan papan partikel yang terbuat dari kayu sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen), manii (Maesopsis eminii Engl.), dan mangium (Acacia mangium Willd.) serta bambu betung (Dendrocalamus asper (Schult.f.) Backer ex Heyne) dengan berbagai ukuran partikel terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) dan jamur pelapuk kayu (Schizophyllum commune Fr.) Tiga ukuran partikel penyusun papan partikel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu partikel halus, sedang, dan ukuran wol. Perekat yang digunakan yaitu diphenylmethane diisocyanate (MDI) dengan kadar perekat 12% dari berat kering tanur partikel dan perekat semen khusus pada partikel wol dengan rasio kayu : semen : air adalah 2:1:1. Kerapatan target papan partikel adalah 0,8 g/cm3. Pengujian keawetan papan partikel terhadap rayap tanah dan jamur pelapuk kayu dilakukan berdasarkan metode SNI 01. 7201-2006. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kehilangan berat akibat serangan rayap tanah (C. curvignathus) dipengaruhi oleh jenis bahan baku dan ukuran partikel penyusun papan partikel terutama pada jenis mangium. Papan partikel berperekat isosianat (MDI) jenis mangium memiliki keawetan tertinggi (kelas awet I), diikuti papan partikel sengon (kelas awet II), dan papan partikel manii (kelas awet III), serta papan partikel bambu betung memiliki keawetan paling rendah (kelas awet IV). Perbedaan ukuran partikel tidak berpengaruh nyata terhadap ketahanan papan partikel oleh serangan rayap dan jamur pelapuk kayu. Papan partikel berperekat semen memiliki ketahanan terhadap rayap tanah yang lebih baik (kelas awet I) daripada papan partikel berperekat isosianat. Kehilangan berat akibat serangan jamur pelapuk (S. commune) terutama dipengaruhi oleh jenis bahan baku. Seperti halnya pengujian terhadap rayap tanah, papan partikel berperekat isosianat jenis mangium memiliki keawetan paling tinggi diikuti papan partikel sengon (kelas awet I), papan partikel manii (kelas awet II), dan papan partikel bambu betung memiliki keawetan paling rendah (kelas awet III).
Collections
- UT - Forest Products [2184]