Penggandaan Kromosom Benih Sengon (Albizia falcataria L. Fosberg) dengan Perlakuan Oryzalin dan Identifikasi Tanaman Tetraploid
Chromosome Doubling of White Albizia (Albizia falcataria L. Fosberg) Seeds through Oryzalin Treatment and Identification of Tetraploid Plants
Abstract
Albizia falcataria L. Fosberg is one of the forestry plants that have a high economic value. Chromosome doubling in A. falcataria is intended to produce a morfologically or wood quality better plant. This research was conducted to get an effective concentration and a treatment period of oryzalin for doubling the chromosome of A. falcataria through soaking of seed treatment. In addition, it was also aimed to observe the germination and the changes in cytological and anatomical characters that could be affected by the oryzalin soaked treatment as well as to identify the tetraploids A. falcataria. The 5 μM oryzalin concentration with 6 hours treatment period was the most effective treatment to induce the A. falcataria chromosome doubling that produced 60% tetraploid plant with the lowest lethal level compared to the other treatment which was 50%. The prediction of ploidy level changes from diploid into tetraploid increased the chloroplast number in the stomatal guard cell from an average 6,5 chloroplast per stoma into 12,9 chloroplast per stoma. In contrast, the stomatal density decreased from an average 610,0 stomata per mm2 into 342,1 stomata per mm2. The ploidy level changes were also indicated by the sprout height inhibition from an average 77,1 cm into 60,6 cm. The two times increasing chloroplast number can be used as an effective indicator in ploidy level change from diploid into tetraploid for A. falcataria. Sengon (Albizia falcataria L. Fosberg) adalah salah satu tanaman kehutanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penggandaan kromosom sengon diharapkan akan menghasilkan tanaman sengon yang lebih baik secara morfologi atau kualitas kayunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi oryzalin dan periode perlakuan yang efektif dalam menggandakan kromosom sengon melalui perlakuan benih. Selain itu penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh perendaman benih sengon dalam oryzalin terhadap pertumbuhan kecambah dan perubahan secara sitologi dan anatomi yang ditimbulkannya, serta untuk identifikasi tanaman sengon tetraploid. Konsentrasi oryzalin 5 μM dengan periode perendaman 6 jam merupakan perlakuan paling efektif dalam menginduksi penggandaan kromosom benih sengon yang menghasilkan 60% tanaman sengon tetraploid dengan tingkat kematian paling rendah dari perlakuan lain yaitu 50%. Pendugaan perubahan tingkat ploidi dari diploid menjadi tetraploid menyebabkan jumlah kloroplas pada sel penjaga stoma semakin tinggi dari rataan 6,5 kloropas per stoma menjadi 12,9 kloroplas per stoma, kerapatan stomata semakin rendah dari rataan 610,0 stomata per mm2 menjadi 342,1 stomata per mm2, dan ditandai dengan penghambatan pertumbuhan tinggi kecambah dari rataan 77,1 cm menjadi 60,6 cm. Peningkatan jumlah kloroplas menjadi sekitar dua kali lipat dapat dijadikan alat penduga efektif dalam peningkatan tingkat ploidi dari diploid menjadi tetraploid pada sengon.
Collections
- UT - Biology [2145]