Performa Sifat Produksi dan Kualitas Telur Hasil Persilangan Resiprokal antara Itik Alabio dengan Itik Pekin
Egg Production and Qualities of Reciprocal Crosses betweenAlabio and Pekin Ducks
Date
2012Author
Keynesandy, Achdyawan Wenda
Noor, Ronny R
Prasetyo, L. Hardi Prasetyo
Metadata
Show full item recordAbstract
The aim of this study was to evaluate the stability of egg production and quality of the reciprocal crosses between Alabio and Pekin ducks. The total number of ducks used in this study was 180 ducks, consisted of PA and AP genotypes. They were maintained at individual cages for 11 months. The parameters observed were egg production, age at first laying, first egg weight, body weight at laying and egg quality. The result shows that different genotype did not affect the egg production (P>0,05).Different genotypes did not affect egg quality (P>0,05) in almost all parameters. Based on the observed of egg production and quality, itcan be conducted that the stability of egg production of Alabio duck was high enough to produce crossedducks that had height body and egg production Itik Alabio merupakan sumber daya ternak lokal di Indonesiayang berpotensi untuk dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai penghasil daging dan telur.Namun, itik Alabio lebih umum dikenal sebagai itik penghasil telur dibandingkan sebagai itik penghasil daging.Pada umumnya itik Alabio dibudidayakan secara tradisional oleh para peternak yang memungkinkan terjadinya perkawinan tidak terstruktur yang dapat mengakibatkan perubahan sifat produksi dari itik Alabio tersebut. Persilangan resiprokal antara itik Alabio dan itik Pekin yang telah dilakukan oleh BPT Ciawi diamati untuk dapat mengetahui kestabilan sifat produksi dari hasil persilangan resiprokal tersebut.Persilangan resiprokal antara itik Alabio dan itik Pekin yang menghasilkan sebanyak 90 ekor itik betina PA (pejantan Pekin-betina Alabio) dan 90 ekor itik betina AP (pejantan Alabio-betina Pekin) selanjutnya dipelihara selama 11 bulan dalam kandang baterai dengan perlakuan pakan yang sama. Pengamatan dilakukan terhadap sifat produksi dan kualitas telur yang dihasilkan masing-masing genotipa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sifat produksi diantaranya umur pertama bertelur (UPB), bobot telur pertama (BTP), bobot badan pertama bertelur (BBPT) dan produksi telur 3 bulan dari itik PA dan AP tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil pengamatan kualitas telur secara umum juga menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) hanya pada beberapa peubah yang memiliki nilai berbeda nyata (P<0,05). Berdasarkan hasil pengamatan pada sifat produksi dan kualitas telur yang dihasilkan dapat diketahui bahwa kestabilan dari sifat produksi itik Alabio cukup tinggi bahkan persilangan tersebut dapat menghasilkan bangsa itik yang memiliki bobot badan dan produksi telur yang tinggi.