Pemodelan Sebaran Nutrien dengan Pendekatan Model Perata-rataan terhadap Kedalaman (Depth Averaged) di Teluk Jakarta.
Date
2012Author
Putra, Erlan Nurcahya
Koropitan,Alan Frendy
Muchtar,Muswerry
Metadata
Show full item recordAbstract
In this research simulation of ecosystem model was done to study the influence of physical and chemical processes to biological processes in Jakarta Bay. The physical model used for this study is based on Princeton Ocean Model (POM) as well as the ecosystem model is the modification result of the POM. The modelled current patterns tend to move from west then out of the northern open boundary or the eastern part of the bay. The currents are relative stronger near the western boundary and along the northern open boundary of the bay, with magnitudes of 19 cm s-1. Then, the currents slow down at the middle part of the bay to along the coast area because of bottom friction effect. The modelled distribution patterns of ammonium and nitrate results agree well with the observed, showed that the concentrations of ammonium and nitrate tend to decrease significantly towards the northern open boundary and intensified near river mouths of the bay. For the concentration ammonium, the model result is different with the observed, especially along river mouths of the bay. On the other hand, the obtained values of the modelled concentrations of ammonium and nitrate are higher than the obtained values of the observed. It is likely induced by the model input and the assumptions of the ecosystem model. Kawasan JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dikenal memiliki berbagai macam aktifitas dan dewasa ini telah berkembang pesat seperti kegiatan pelabuhan, pemukiman skala besar, rekreasi, wisata bahari, perdagangan, perkantoran, perindustrian skala besar, dan pertanian. Hal ini tentunya dikhawatirkan akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem perairan di Teluk Jakarta secara khusus dan kehidupan masyarakat sekitar secara umum. Studi ini bertujuan melakukan simulasi model ekosistem untuk mempelajari pengaruh proses fisik dan kimia terhadap proses biologi di perairan Teluk Jakarta. Lokasi Teluk Jakarta secara astronomis terletak pada koordinat 5.167o sampai 6.167o LS dan 106.333o sampai 107.050o BT, namun daerah model yang diambil adalah 5.917o sampai 6.122o LS dan 106.679o sampai 107.022o BT. Model hidrodinamika 2-dimensi menggunakan Princeton Ocean Model (POM), demikian juga dengan model ekosistem adalah hasil modifikasi dari POM. Simulasi model dilakukan selama 90 hari (Maret sampai Mei) dalam mencapai kondisi stabil (steady state) dengan langkah waktu (time step) 3 detik dan lebar grid 250 m x 250 m. Secara umum pola arus model bergerak dari arah Barat kemudian keluar pada batas laut terbuka Utara sekitar bagian Timur Teluk Jakarta. Kecepatan arus relatif besar (lebih cepat) pada batas laut terbuka Barat dan sepanjang batas laut terbuka Utara teluk dengan kecepatan arus maksimum sebesar 19 cm s-1. Kemudian, arus mengalami perlambatan pada bagian tengah teluk hingga sepanjang pantai teluk mengikuti kondisi batimetri yang ada. Hal ini disebabkan adanya efek gesekan dasar yang diperhitungkan dalam model. Secara umum pola sebaran amonium dan nitrat hasil model mendekati pola sebaran pengamatan lapangan, yaitu cenderung berkurang signifikan ke arah laut lepas dan cenderung tinggi di beberapa titik dekat muara sungai Teluk Jakarta. Namun, hasil model untuk nilai konsentrasi amonium agak berbeda terutama di sepanjang muara sungai Teluk Jakarta. Selain itu, nilai konsentrasi hasil model amonium dan nitrat yang diperoleh relatif lebih tinggi daripada pengamatan lapangan. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh input model dan asumsi-asumsi yang diterapkan dalam model ekosistem.