Kajian Penampilan Reproduksi Sapi Brahman Cross Program Aksi Perbibitan di Indonesia
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk untuk mengamati dan mengkaji tampilan reproduksi sapi Brahman Cross ex-impor yang dibuntingkan dan disebar ke daerah-daerah di Indonesia. Sebanyak 7.782 ekor sapi Brahman Cross yang telah beradaptasi minimal 3,5 bulan dan bunting 3 bulan telah didistribusikan oleh pemerintah (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan) selama 3 periode yaitu 2006, 2007, dan 2008. Sebanyak 4.387 ekor anak sapi atau pedet telah lahir di 3 regional yang berbeda yaitu Sumatera, Jawa, dan Kawasan Timur Indonesia (Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo). Data diatas menunjukkan persentase kelahiran sebesar 56,4% selama masa 2,5 tahun program. Program evaluasi dan pengawasan telah dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Indonesia dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2008 dan 2009. Banyak kendala yang ditemukan, seperti malnutrisi, berahi tenang (silent heat), kawin berulang (repeat breeding), anestrus, bahkan kematian. Hasil-hasil yang ditemukan mengindikasikan bahwa program aksi perbibitan nasional Indonesia ini membutuhkan perbaikan secara menyeluruh yang mengacu pada Good Breeding Practices (GBP)