Komposisi dan Struktur Tegakan pada Areal Bekas Tebangan Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat)
Abstract
Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan (Soerianegara dan Indrawan 1988). Dalam rangka pengusahaan hutan produksi guna menjamin kelestarian produksi dan fungsi ekologis hutan alam produksi di Indonesia, telah dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 485/Kpts-II/1989 tentang Sistem Silvikultur Pengelolaan Hutan Alam Produksi di Indonesia. Dalam Surat Keputusan tersebut antara lain ditetapkan bahwa pengelolaan hutan alam produksi dapat dilakukan dengan Sistem Silvikultur Tebang Habis dengan Permudaan Alam (THPA), Tebang Habis dengan Permudaan Buatan (THPB) dan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Akan tetapi masih perlu diingat, kendatipun panduan sistem-sistem silvikultur diatas diberlakukan dan diikuti akan tetapi masih terdapat kelemahan-kelemahan terutama pada saat pelaksanaannya. Oleh karena itu, guna tercapainya kelestarian ekologi dan kelestarian hasil hutan yang produktif dan optimal maka Departemen Kehutanan mengembangkan suatu sistem silvikultur yang merupakan usaha penyempurnaan dari sistem-sistem sebelumnya yaitu Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) atau lebih dikenal dengan Sistem Silvikultur Intensif. Penelitian ini
Collections
- UT - Forest Management [2835]