Model of competitive and sustainable tourism development in puncak area of Bogor Regency
Model kebijakan pengelolaan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan di Kawasan Puncak Kabupaten Bogor
Date
2012Author
Dwikorawati, Syarifah Sofiah
Munandar,Aris
Sutjahjo,Surjono Hadi
Suaedi
Metadata
Show full item recordAbstract
Puncak area has a multifunctional role as a conservation as well as tourism area. The role of conservation is needed since Puncak area is located on the upstream side which is dominated by the function of protection and has a primary function as a water conservation area. However, the condition of natural characteristic of Puncak is really potential and very attractive for the development of tourism, so that it could be one of the nine leading tourist area of West Java. The increasing number of tourists who visit Puncak area, the more housing built, the increasing of garbage stack, the pollution of environment, traffic jam, loss of aesthetic due to the slum area, and the high risk of landslide are the real condition recently occurred in Puncak tourism area. If this condition is left untreated, it would lead to the decreasing of image and competitiveness of Puncak as tourism area. The purpose of this research is to analyze competitiveness and sustainability of tourism in Puncak Area also to design the model system to give the policy intervention in tourism developing in Puncak Area, Bogor Regency. Competitiveness index analysis, sustainability analysis and the analysis of dynamical systems are being used to analyze the competitiveness and sustainability of tourism in Puncak Area. The index value of competitiveness of Puncak area is 0,482 or lower when compared to the index value of competitiveness of Lembang. The Regency of West Bandung shows index value of 0,492. Likewise, the sustainability status of Puncak area is 34,74, means the status of Puncak area for tourism development is unsustainable. Dynamic model offered 3 scenarios to manage tourism in Puncak area, theirs were: Without Intervention (TI), Government Planning (RP) and Alternative (Alt). The most effective scenario to manage tourism in Puncak area are Alt. Based on dynamic model system developed in this study, the performance of Puncak area for tourism development would be better if conducted by the policy intervention towards the controll of population,vehicles number, unlicensed buildings and the increase of region’s economy and financing environment. Industri pariwisata merupakan industri penting sebagai penyumbang Gross Domestic Product (GDP) suatu negara dan bagi daerah sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta membuka lapangan kerja baru. Kepariwisataan Kabupaten Bogor yaitu Kawasan Wisata Alam Pegunungan Puncak dalam perwilayahan pariwisata Provinsi Jawa Barat ditetapkan sebagai wilayah yang termasuk dalam satu dari sembilan kawasan wisata unggulan Provinsi Jawa Barat. Pola pemanfaatan ruang untuk Kawasan Puncak, yaitu (a) didominasi fungsi lindung; (b) pengembangan prasarana wilayah khususnya jalan raya relatif dibatasi; (c) pola pengelolaan kawasan pariwisata harus menunjang fungsi utama Kawasan Puncak sebagai kawasan konservasi air dan alam serta sosial budaya, adat istiadat dan karakteristik fungsi lingkungan setempat. Kawasan Puncak memiliki multifungsi sebagai area konservasi tetapi sekaligus sebagai kawasan pariwisata. Peningkatan jumlah wisatawan yang mengunjungi Puncak berakibat pada peningkatan jumlah pemukiman, berkurangnya tutupan lahan, peningkatan timbulan sampah, pencemaran lingkungan, kemacetan lalu lintas, pemukiman kumuh serta kejadian bencana alam longsor di Kawasan Puncak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebijakan, kelembagaan, daya saing, daya dukung dan keberlanjutan pariwisata di Kawasan Puncak serta mendesain struktur model untuk memberikan arahan kebijakan dalam pengelolaan pariwisata di Kawasan Puncak Kabupaten Bogor. Metode analisisnya menggunakan metode pengukuran indeks daya saing dengan memperhitungkan 8 indikator, indeks keberlanjutan (MDS), daya dukung, TCM (Travel Cost Method), analisis kelembagaan dengan menggunakan ISM (Intrepetive Structural Modelling), FGD (focus group discussion) dan analisis sistem dinamik, untuk mendapatkan arahan kebijakan agar pariwisata di Kawasan Puncak memiliki daya saing dan berkelanjutan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan pencatatan langsung dilapangan, diskusi, wawancara dan pengisian kuesioner terhadap 168 responden. Data sekunder diperoleh dengan cara mencari berbagai sumber, seperti hasil penelitian terdahulu, studi pustaka, serta laporan dan dokumen dari berbagai instansi yang berhubungan dengan bidang penelitian. Selain pengumpulan data, pada kegiatan ini dilakukan pula wawancara atau diskusi dengan pihak instansi mengenai permasalahan – permasalahan di setiap bidang/aspek yang menjadi kewenangannya serta menyerap informasi mengenai kebijakankebijakan dan program yang sedang dan akan dilakukan.