Evaluasi kesesuaian lahan untuk kawasan agrowisata yang berwawasan lingkungan di DAS Ciliwung: studi kasus di kawasan Bogoe dan Puncak
Evaluation of Land Suitability for Environmentally Agrotourism in Ciliwung Watershed (Case Study in Bogor and Puncak Region),
Abstract
Agrotourism as an accession of human needs has to be appropriated in term of sustainabi/ity, suitability, beautification and comfortability. Therefore, a research d e evaluate this activity has been elaborated by agriculture, tourism, beautification \[j;Ind amenity (ATBA) method. It means the landscape development have to Jl)romote sustainable for agriculture, suitable for tourism, esthetically as ~nvjronment and comfortable as amenity sources. This research was aim to ~esign an optimal land management scenario from four parts of ATBA method. ; The result shows that each ATBA aspect, has the area of highest scale about 12 3782 ha (55.3 % of total watershed area), 12 562 ha (54.3 %), 12398 ha (53.6 %), ~nd 9929 ha (42.9 %), respectively. The final result from overlay of all aspects is ~erformed in three levels i.e. high, moderate and low. Statistical analysis from 3Peautification was summarized in tinier regression (SBE = -28.98 + 18.46 BRI). ~and stepwise regression (SBE = -5.95 + 6.85 Xs + 4.35 X6) . Stepwise regression awas performed by two variables, namely naturalness (Xs) and landuse Scompatibility (X6), have positively affect the value of scenic beauty estimation ~SBE). Correlation analysis both amenity rate index (ARI) and beautification rate ;index (BRI) was described in ARI = 1.34 + 0.61 BRI. The planning and ~management concepts were derived from triple bottom tine benefit strategiC ~aspect; the first is environmental conservation aspect which approach by gagroforestry concept. The second one is community welfare aspect which 'gapproach by landscape beautification, and the third is amenity services by the rate .::!of comfortable scale. Agrowisata sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan manusia harus sesuai dengan prinsip keberlanjutan, kesesuaian, keindahan dan kenyamanan. J valuasi dari aktivitas agrowisata ini dielaborasi melalui empat aspek, yakni (.g;)ertanian (T), wisata (W), keindahan (I) dan kenyamanan (N) yang disingkat :rsebagai metode TWIN. Hal ini berarti bahwa pengembangan lanskap agrowisata ~arus berkelanjutan untuk kegiatan pertanian, sesuai untuk kawasan wisata, ~i n dah sebagai sebuah lanskap dan dinikmati sebagai sebuah sumber "C ;kenyamanan. 3 Tujuan penelitian ini adalah (1) mengevaluasi kesesuaian tata guna lahan ~TGL} sebagai kawasan untuk kegiatan pertanian dan wisata di lanskap DAS ~iliwung, (2) mengevaluasi tingkat keindahan dan kenyamanan lanskap DAS OCiliwung sebagai potensi kawasan agrowisata yang optimal dan (3) menyusun ~Iternatif-alternatif skenario pengelolaan TGL yang optimal dari metode TWIN ~ang mencakup komponen pertanian (T), wisata (W), keindahan (I) dan Skenyamanan (N). ~ Kesesuaian kawasan pertanian (IKT) mencapai 15 866.906 ha (68.57 %) ;untuk kriteria high dan sebagian besar berada di kawasan DAS Tengah. Kawasan :!hulu dengan hutan berlereng curamnya yang tinggi tidak sesuai untuk kegiatan ~ pertanian, sepatutnya memang dimanfaatkan sebagai kawasan lindung saja, gbukan sebagai kawasan budidaya. 'g Kesesuaian kawasan wisata (1'tWV) yang memiliki skala tinggi mencapai ~u asan 12562.553 ha (54.29 %), sementara sisanya berada pad a skala sedang mencapai 10577.167 ha (45.71 %). Kawasan yang memiliki skala tinggi tersebar antara hulu hingga tengah dan berada pad a kawasan yang mudah dijangkau, sehingga untuk pelaksanaan kegiatan wisata dapat dilakukan secara merata. Indeks tingkat keindahan (ITI) dengan masing-masing kriterianya memiliki luasan kawasan pada skala tinggi adalah 12 398.035 ha (53.58 %). Sesarnya luasan kawasan yang memiliki tingkat keindahan tinggi membuktikan bahwa kawasan DAS Ciliwung Hulu - Tengah memang adalah kawasan yang bernilai estetika tinggi, sehingga jumlah kunjungan dan kegiatan mengalami masa peak pada hari sabtu dan minggu. OJ Hasil korelasi dari masing-masing nilai grid pada ITI dengan nilai SSE dari 0 36 lembar foto menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan. Korelasi (Cyang analisis linier regresi menghasilkan persamaan SBE = -28.98 + 18.46 ITI. OAnalisis lebih lanjut dengan persamaan yang diperoleh melalui anal isis regresi ~inier berganda (multiple linier regression), dengan variabel tidak bebasnya ~~dependent variable Y) adalah nilai SSE dari setiap foto, dan variable bebasnya <Qadalah nilai dari masing-masing grid keindahan (independent X) yakni Tingkat o Variasi Lereng (X1), Derajat Relief (X2) , Kontras Relief (~), Cekunganl c Pe1embahan Lahan (~), Kealamiahan (Xs), Kompatibilitas Tata Guna Lahan (Xo). ;:::::;:Kontras Tinggi Vegetasi (X7) dan Variasi Internal (Koherensi Pemandangan) (Xa). ~ Hasil korelasi ditunjukkan dengan persamaan SBE = -29.18 + 1.08X1 + 1.61~ + Q) 5. 82Xs + O.3~+ 4.22X5 + 2.55><6 + O.37X7 + 1.63X8
Collections
- MT - Agriculture [3772]