Kajian Model Gugus Pulau, dalam Pengembangan Kepulauan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku.
Study of the Islands Cluster Model, for the development of archipelago of the Western Southeast Maluku Regency, of Maluku Province.
Date
2012Author
Lokollo, Johannes Adrian
Kusumastanto, Tridoyo
Susilo, Setyo Budi
Hadi, Setia
Satria, Arif
Metadata
Show full item recordAbstract
The size of the small island and the isolated location by the sea are related to the limited supply of the land resources and the accessibility to the surrounding islands. The problem of the small islands are generally related to the difficulties to get the supply for living and various facilities needed for development, coming from inside and from outside of the small islands. To solve the problem, it needed a spatial approach model, and one of the approach model is island cluster model. The design of this model focus to the effort of the levelization of the population in order to reach the balance between Ecological Footprint (EF) and Bio Capacity (BC), by the interaction proses among the islands in the research area. Based on the design on the model mention above the aim of this study is to know the implication of the island cluster model in the development of the archipelago in Western part of Southeast Maluku Regency. The results shows that the mechanism of the islands cluster model can reduce the gap of GDP growth, employment, and sustainability of each small islands in the study area. Luas wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) secara keseluruhan mencapai 125.422,4 Km2. dari luas tersebut 110.838,3 Km2 atau 88,37% diantaranya merupakan wilayah lautan. Sedangkan 14.584 Km2 atau 11,63% sisanya merupakan wilayah daratan yang terfragmentasi dalam bentuk pulau dan pulau kecil dengan luas dibawah 2.000 Km2. Dengan demikian secara geografis wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat didominasi oleh pulau-pulau kecil, bahkan sangat kecil, sehingga karakteristik pulau-pulau kecil sangat berperan dalam pengembangan wilayahnya. Dengan luasan wilayah yang kecil, maka pulau-pulau kecil memiliki keterbatasan dalam ketersediaan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan seperti air tawar, vegetasi, tanah, ekosistem pesisir dan satwa liar , sehingga pada gilirannya akan berpengaruh terhadap daya dukung pulau-pulau kecil tersebut didalam menopang kehidupan manusia serta segenap kegiatan pembangunan yang ada. Dengan semakin banyaknya penduduk di pulau-pulau kecil, maka kebutuhan penduduk akan lahan di pulau kecil juga semakin meningkat. Jika kebutuhan ini tidak sesuai dengan kapasitas daya dukung lahan yang cukup memadai dari waktu ke waktu, maka keberlanjutan pembangunan pulau-pulau kecil tidak akan tercapai. Selain kecil, tata letak dari pulau kecil dalam ruang yang terpisah oleh laut dan lautan cenderung terpencil sehingga aksesabiltas dari lingkungan diluar pulau kecil tersebut yang diharapkan dapat ikut memberikan suplai kebutuhan hidup serta berbagai fasilitas lainnya didalam rangka mendukung proses pertumbuhan dari pulau kecil tersebut juga relatif lebih sulit.
Collections
- DT - Fisheries [725]