Pertumbuhan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) Hibrid Baru dan Jenis Komersial
The Growth of Silkworm ( Bombyx mori L. ) New Hybrid and Commersial's Type
Date
2012Author
Hidayah, Nur Indawati
Siregar, Hotnida Caroline Herawati
Andadari, Lincah
Metadata
Show full item recordAbstract
Silkworm larvae has a silk gland that produces silk threads. Silk thread quality is obtained from a qualified cocoon. Clean cocoons with no stains and have a strong fiber will havea high value. To attain qualified cocoons then the larvae feed consumption must be taken into account. The feed consumed will affect the growth performances such as body weight and body weight gain which are the most decisive indicator of the quality of cocoon. This study aimed to evaluate the growth of new hybridobtained from reciprocal cross breeding system and commercial type. The Completely Randomized Design was used as the experimental design with six hybrids as the treatment, i.e. H1 (Mainland China rase 808♂ X Japan race 108 ♀), H2 (Mainland China race 903 ♂ X Japan race 806 ♀), H3(Japan race 903 ♀ X Mainland China race 806 ♂), H4 (Mainland China race 808 ♀ X Japan race 108 ♂), H5 (commercial silkworm C301), and H6 (commercial silkworm BS09). The data taken from 30 larvae hybrid each were analyzed by ANOVA (95%) and then by Tukey test. The results showed that H2 (Mainland China race 903 ♂ X Japan race 806 ♀) was superior hybrid than any hybrid based on the variables of feed consumption, body weight gain, feed conversion, and mortality. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi persuteraan alam di Indonesia yaitu Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Divisi Persuteraan Alam Ciomas melakukan seleksi dan persilangan untuk mendapatkan hibrid baru yang memiliki produksi benang sutera tinggi. Hibrid baru yang dihasilkan memiliki produksi kokon tinggi. Hibrid-hibrid yang digunakan pada penelitian ini yaitu hibrid baru 903, 108, 808 dan 806 serta hibrid komersial C301 dan BS09. Hibrid baru ini dilakukan persilangan resiprokal. Persilangan resiprokal ialah salah satu metode persilangan yang perlu mendapat perhatian dari aspek penurunan sifat secara maternal. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pertumbuhan larva pada ulat sutera Bombyx mori L. (903, 108, 806, 808, C301 dan BS09) untuk mendapatkan hibrid baru. Lokasi penelitian di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Divisi Persuteraan Alam Ciomas, dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2011. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam taraf perlakuan tiap taraf terdiri dari tiga ulangan yaitu H1, H2, H3, H4, H5 dan H6. Uji lanjut yang digunakan mengggunakan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembaban periode ulat kecil tidak optimal, sedangkan suhu dan kelembaban periode ulat besar tidak optimal. Konsumsi ulat sutera instar V berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap perbedaan hibrid. Bobot badan instar III, instar IV, dan instar V berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap perbedaan hibrid. Pertambahan bobot badan instar IV dan instar V berpengaruh nyata terhadap perbedaan hibrid. H2 memiliki berat badan, PBB, dan konsumsi paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan hibrid lainya. H5 memiliki berat badan, PBB, dan konsumsi lebih rendah dibandingkan dengan hibrid lainya dikarenakan ada sebagian ulat H5 terkena penyakit Glasserie. Untuk menjaga suhu dan kelembaban ruang pemeliharaan ulat dengan cara membasahi lantai dengan rutin dan memberi kipas angin di ruangan.