Komponen Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Anemon Laut (Stichodactyla gigantea)
Abstract
Pemanfaatan biota laut di Indonesia saat ini masih pada budidaya ikan dan pangan, sedangkan dalam bidang medis dan pengobatan masih jarang dilakukan. Salah satu inverterbarata laut yang dapat dikembangkan dan memiliki nilai ekonomis serta ekologis adalah anemon laut (Stichodactyla gigantea). Anemon laut sangat populer sebagai hewan pengisi akuarium dan bahan makanan laut (seafood). Biota ini memiliki sel-sel penyengat (nematokis) yang mengandung berbagai zat yang berpotensi dalam bidang biomedis dan obat-obatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian lebih lanjut yaitu uji aktivitas antioksidan dan uji kualitatif komponen bioaktivitasnya. Antioksidan yang paling umum digunakan dalam bahan pangan saat ini adalah antioksidan sintetik. Pengembangan dan pemanfaatan antioksidan yang lebih efektif dari sumber daya alam perlu ditingkatkan untuk menggantikan antioksidan sintetik dalam penggunaannya di dalam makanan ataupun bahan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan ukuran tubuh yang menghasilkan aktivitas antioksidan, kandungan gizi, komponen bioaktif dari ekstrak terbaik, dan tingkat kesegaran yang menghasilkan aktivitas antioksidan. Pada penelitian ini dibagi 3 tahap yaitu identifikasi dan pengambilan sampel, penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi ekstraksi senyawa bioaktif dan pengujian aktivitas antioksidan berdasarkan ukuran tubuh. Penelitian utama meliputi analisis proksimat, uji fitokimia ekstrak terbaik, dan pengujian aktivitas antioksidan berdasarkan tingkat kesegaran. Pengujian antoksidan dilakukan dengan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH). Karakteristik anemon laut (Stichodactyla gigantea) yang berasal dari perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS), DKI Jakarta dibagi menjadi 3 ukuran yaitu kecil, sedang dan besar. Rendemen ekstrak anemon laut dengan ukuran tubuh kecil, sedang dan besar memiliki nilai sebesar 2,83%; 4,40% dan 5,45%. Hasil aktivitas antioksidan dengan ukuran tubuh berbeda memiliki nilai IC50 tertinggi pada anemon laut ukuran besar dengan IC50 sebesar 916,94 ppm. Anemon laut memiliki kadar air 83,61%, abu 3,43%, abu tidak larut asam 0,75%, lemak 0,58%, protein 0,4% dan karbohidrat 11,23%. Komponen anemon laut mengandung komponen alkaloid, flavonoid, steroid/triterpenoid, fenol hidrokuinon, dan saponin. Anemon laut dengan tingkat kesegaran berbeda meliputi anemon laut ukuran tubuh besar segar dan mati. Penentuan tingkat kesegaran terbaik dengan uji antioksidan metode DPPH menunjukkan bahwa anemon laut dengan tingkat kesegaran paling segar memberikan efek antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 916,94 ppm, sedangkan nilai IC50 anemon laut mati sebesar 2.316,91 ppm. Ekstrak kasar anemon laut memiliki aktivitas antioksidan yang lemah jika dibandingkan dengan aktivitas antioksidan vitamin C yang memiliki nilai IC50 sebesar 1,95 ppm.