Purifikasi dan Karakterisasi Protein Inhibitor enzim RNA Helikase Japanese Encephalitis Virus dari Streptomyces chartreusis 5-095
Abstract
Japanese encephalitis virus (JEV), adalah anggota dari famili flavivirus, yang banyak meyebabkan penyakit infeksi ensefalitis. Penyakit Japanese encephalitis (JE) merupakan salah satu penyakit infeksi yang serius. JEV menyebabkan infeksi akut sistem saraf pusat. Sekitar 30% dari yang sembuh juga menyisakan kelumpuhan, kerusakan otak dan penyakit serius lainnya. Walaupun vaksin telah dikembangkan sejak tahun 1960, sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk penanganan penyakit ini. Beberapa upaya telah dilakukan dalam rangka penemuan obat, diantaranya adalah penemuan inhibitor terhadap enzim yang esensial untuk replikasi virus JEV. Streptomyces chartreusis 5-095 menghasilkan inhibitor terhadap enzim RNA helikase JEV. Dalam penelitian ini, suatu protein ekstraselular yang mampu menghambat aktivitas enzim RNA helikase JEV, terutama pada aktivitas ATPase-nya, telah berhasil dipurifikasi dari supernatan biakan S. chartreusis 5-095. Supernatan biakan S. chartreusis 5-095 menunjukkan aktivitas inhibisi yang tinggi terhadap aktivitas ATPase dari RNA helikase JEV (sekitar 43%) selama 10 hari masa inkubasi. Protein inhibitor dipurifikasi melalui serangkaian prosedur purifikasi diantaranya yaitu pengendapan dengan amonium sulfat jenuh 70%, filtrasi gel dengan matriks Sephadex G-50 dan dielusi menggunakan larutan metanol-air (40:60) sebagai fasa gerak, serta Thin Layer Chromatography (TLC) dan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Kemurnian protein inhibitor meningkat sampai 9.75 kali dibandingkan dengan supernatan awalnya. Aktivitas spesifik setelah purifikasi adalah sebesar 36.48 U/mg. Gradien SDS PAGE menunjukkan bahwa bobot molekul relatif dari protein tersebut adalah sekitar 10 kDa dan 14 kDa. Protein inhibitor tersebut mencapai aktivitas optimum pada pH 7.4, dan relatif stabil pada kisaran pH 4-9, serta relatif stabil aktivitasnya pada penyimpanan di suhu -20 oC sampai suhu ruang selama 15 hari masa penyimpanan. Protein hasil purifikasi tersebut bersifat termostabil, dengan suhu optimum adalah pada suhu 60 oC.