Penyelesaian Masalah Konektivitas di Area Konservasi dengan Algoritme Heuristik
Troubleshooting Connectivity in Conservation Area by Heuristic Algorithms
Abstract
Conservation area usually consists of a number of separated places due to its landscape, such as agricultural land, plantations, lakes, rivers, and swamps. In this conservation area, endangered wildlife inhabits inside these areas. To preserve the endangered wildlife, conservation area is organized into several conservation zones, which are obtained by selecting a minimum number of connected places, where all species are represented. Determination of this so-called core zone is known as the area connectivity problem. In this work, the connectivity problem is solved by heuristic algorithm, which consists of three steps, namely coverages determination by integer linear programming, connecting the unconnected coverages by Dijkstra algorithm, and prunning. An example of applications used in this work is in selecting core zones in 20 districts of Jambi, Riau, and West Sumatera provinces, which are inhabited by 10 protected wildlife. The resulting core zones based on the above mentioned heuristic algorithms are Bungo and Merangin districts. Area konservasi memiliki beberapa tempat yang terpisah dikarenakan bentang alam seperti lahan pertanian, perkebunan, danau, sungai, dan rawa. Di area konservasi, satwaliar yang harus dilindungi juga tersebar di beberapa tempat dalam area tersebut. Untuk menjamin kelangsungan hidup satwaliar, area konservasi ditata ke dalam beberapa zona konservasi. Zona konservasi diperoleh dengan memilih beberapa tempat yang terhubung sedemikian rupa sehingga semua spesies yang dilindungi terwakili di zona yang terpilih, serta banyaknya tempat yang dipilih haruslah minimum. Penentuan zona inti ini dikenal sebagai masalah konektivitas di area tersebut. Dalam karya ilmiah ini, masalah konektivitas diselesaikan dengan algoritme heuristik yang terdiri atas tiga langkah yaitu penentuan kover dengan model integer linear programming, penyambungan kover takterhubung dengan algoritme Dijkstra, dan pemangkasan. Hasil yang diperoleh dari algoritme heuristik berupa kover terhubung minimum. Contoh aplikasi yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah pemilihan zona konservasi di 20 kabupaten di provinsi Jambi, Riau, dan Sumatera Barat yang dihuni oleh 10 satwaliar yang dilindungi. Zona inti yang dihasilkan oleh algoritme heuristik pada contoh adalah kabupaten Bungo dan kabupaten Merangin.
Collections
- UT - Mathematics [1365]