Pengaruh Intensitas Cahaya Lampu Bawah Air dengan Senter Light Emitting Diode pada Reaksi Fototaksis Ikan di Perairan Kepulauan Seribu
Abstract
Permasalahan penangkapan ikan dengan bagan apung adalah kurang terfokusnya ikan pada areal jaring. Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan membuat lampu bawah air yang dapat menarik ikan untuk mendekati areal jaring. Lampu bawah air dengan senter LED telah berhasil dibuat dengan menggunakan senter Toyasaki TL-300. Lampu bawah air dirancang agar kedap air. Dilakukan pengujian terhadap lampu bawah air, yaitu mengukur intensitas cahaya di udara (Iu) dan intensitas cahaya di air (Ia) dengan jarak 0.1-1 m dari sumber cahaya. Hasil yang diperoleh digunakan untuk mencari koefisien pemudaran air (k). Nilai k yang diperoleh diambil dari nilai krata-rata yaitu sebesar 0,123 m-1. Nilai k digunakan untuk mencari nilai Ia kontrol, dimana nilai Iu kontrol telah dicari terlebih dahulu dari sumber cahaya lampu Philips tipe PLC-26 W. Melalui perbandingan antara nilai Ia lampu bawah air dengan Ia kontrol, ditentukan jarak lampu bawah air dari permukaan laut pada operasi penangkapan ikan. Penggunaan lampu pada operasi penangkapan ikan dilakukan dengan 0 lampu, 2 lampu dan 4 lampu. Jarak lampu bawah air dari permukaan adalah 0.3 m. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil tangkapan dengan 4 lampu lebih banyak dibandingkan dengan 0 lampu dan 2 lampu. Hasil tangkapan dengan 0 lampu dan 2 lampu hanya memiliki sedikit perbedaan. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai intensitas lampu bawah air dengan 4 lampu dapat membuat reaksi fototaksis ikan menjadi positif, sehingga hasil tangkapan bagan apung semakin tinggi.
Collections
- UT - Physics [1098]