Gaya Hidup dan Status Gizi serta Hubungannya dengan Hipertensi dan Diabetes Melitus pada Pria dan Wanita Dewasa di DKI Jakarta
Abstract
Hipertensi dan diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya cukup tinggi di dunia. Hampir 1 milyar orang (26%) pada tahun 2003 menderita hipertensi dan diperkirakan tahun 2025 jumlahnya akan meningkat menjadi 29%. Penderita diabetes melitus mencapai 194 juta atau 5.1 % dari penduduk dunia usia dewasa dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 333 juta. Di Indonesia, berdasarkan Laporan Hasil Riskesdas (2008), prevalensi nasional hipertensi pada penduduk umur > 18 tahun adalah sebesar 31.3%. pada pria dan 31.9% pada wanita, sedangkan prevalensi nasional diabetes melitus sebesar 1,1%. Perubahan gaya hidup telah menyebabkan peningkatan besaran kasuskasus penyakit tidak menular di Indonesia, termasuk hipertensi dan diabetes melitus. Perilaku makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, stres, serta minimnya aktivitas fisik merupakan faktor-faktor risiko penyakit degeneratif, disamping faktor-faktor risiko lain seperti usia, jenis kelamin dan keturunan. Jakarta merupakan kota dengan permasalahan yang kompleks. Pergeseran gaya hidup berpeluang besar menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis hubungan gaya hidup, status gizi, dan kondisi sosial ekonomi dan demografi dengan kejadian hipertensi dan diabetes melitus. (2) Menganalisis hubungan gaya hidup dengan status gizi. Data yang dipakai bersumber dari hasil Riskesdas 2007. Riskesdas 2007 menggunakan disain cross-sectional. Dalam penelitian ini ditetapkan kriteria inklusi yaitu sampel pria dan wanita DKI Jakarta berusia > 20 tahun dan tidak sedang hamil bagi sampel wanita, sehingga didapatkan jumlah sampel sebesar 10834. Pengolahan data dilakukan terhadap dua unit sampel, yaitu sampel pria (n=5132) dan sampel wanita (n=5702).
Collections
- MT - Human Ecology [2241]