Mode Lokomosi pada Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus Linn.) di Pusat Primata Schmutzer, Jakarta
The Mode of Orangutan Kalimantan’s (Pongo pygmaeus Linn.) Locomotion in Schmutzer Primate Centre, Jakarta.
Date
2012Author
Baroya, Mushlihatun
Perwitasari, Rd. Roro Dyah
Iskandar, Entang
Metadata
Show full item recordAbstract
Daily activities of orangutans are divided into five main types such as, locomotion, resting, eating, nesting, and social interaction. Locomotion is a displacement activity conducted by the orangutan location from one place to another. Almost all the orangutans live arboreally. This study aimed to identify the type of locomotion of orangutans in Schmutzer Primate Center, Jakarta. The object of this study was ten Bornean orangutans (Pongo pygmaeus Linn.) with different ages and sex classes. Observation was conducted using focal animal sampling from May to October 2010. The relationship of each mode of orangutan’s locomotion towards sex class and age were analyzed by t-test. Orangutan’s dominant position on base used Quadrupedal walk and horizontal position used Thorso-orthograde suspensory locomotion mode. Sex class, age, and environmental factors such as temperature, air humidity, and rainfall have an influence on locomotion. Aktivitas harian utama orangutan dibagi menjadi lima tipe, yaitu lokomosi, istirahat, makan, membuat sarang, dan interaksi sosial. Lokomosi merupakan suatu aktivitas perpindahan lokasi yang dilakukan oleh orangutan dari satu tempat ke tempat lain. Hampir semua orangutan hidup arboreal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tipe lokomosi orangutan di Pusat Primata Schmutzer, Jakarta. Objek pada penelitian ini adalah sepuluh orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus Linn.) dengan umur dan jenis kelamin berbeda. Pengamatan dilakukan dengan metode focal animal sampling pada bulan Mei sampai Oktober 2010. Hubungan setiap mode lokomosi orangutan terhadap jenis kelamin dan umur dianalisis dengan uji-t. Posisi dominan orangutan berada di lantai/base menggunakan mode lokomosi Quadrupedal walk dan posisi horizontal menggunakan mode lokomosi Thorso-orthograde suspensory. Umur, jenis kelamin, dan faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, dan curah hujan memiliki pengaruh terhadap lokomosi,
Collections
- UT - Biology [2065]