Penggerombolan Dua Tahap Desa-Desa Di Jawa Tengah
Date
2012Author
Retnani, Alifta Diah Ayu
Alamudi,Aam
Aidi, Muhammad Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggerombolan adalah proses mengelompokkan objek kedalam kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan. Algoritma penggerombolan dua tahap (TwoStep Cluster) telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan penggerombolan data yang berukuran besar dan mempunyai skala pengukuran yang berbeda (kontinu dan kategorik). Penelitian ini bertujuan menggerombolkan desa/kelurahan di wilayah Jawa Tengah. Jumlah data yang digunakan sebanyak 7930 desa/kelurahan, dengan peubah yang digunakan untuk wilayah perkotaan dan wilayah pedesaan masing-masing sebanyak 23 dan 22 peubah. Berdasarkan penggerombolan dua tahap, wilayah pedesaan menghasilkan tiga gerombol. Masing-masing mempunyai ciri antara lain gerombol pertama semua desa di gerombol ini dapat menerima saluran TVRI, pada umumnya memiliki tipe jalan utama berupa jalan aspal, seluruh desa anggota gerombol ini belum memiliki sarana kantor pos, jumlah pengguna listrik non-PLN serta jarak untuk mencapai pasar dan pertokoan memiliki nilai rataan yang lebih rendah dibandingkan gerombol dua dan tiga. Gerombol kedua jumlah sarana kantor pos, jumlah puskesmas, jumlah tenaga kesehatan, penerangan PLN dan non-PLN, serta sarana pendidikan SMA nilai rataanya paling tinggi diantara dua gerombol lainnya. Kemudian, gerombol ketiga pada umumnya mempunyai ciri sarana transportasi seperti jalan masih berupa jalan diperkeras (kerikil dan batu), seluruh desa anggota gerombol ini belum dapat menerima saluran TVRI, serta sarana pendidikan seperti SMA mempunyai nilai rataan yang paling rendah dibanding gerombol satu dan dua. Pada wilayah perkotaan menghasilkan dua gerombol. Gerombol pertama mempunyai ciri sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk berasal dari pertanian. Ciri lainnya pada gerombol satu yaitu ketersediaan warung internet, jumlah sarana pendidikan seperti SMA dan SMK, serta rumah tangga pengguna listrik pada gerombol pertama nilai rataanya lebih rendah dibandingkan dengan gerombol kedua. Sedangkan gerombol kedua memiliki karakteristik pada umumnya sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah dibidang non-pertanian.