Optimisasi Estraksi Kappa Karaginan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii Hasil Pemucatan dengan Dua Metode Ekstraksi.
Optimization of Kappa Carrageenan Extraction from Eucheuma cottonii Seaweed Resulted From Bleaching Process by Two Extraction Methods.
Abstract
As a marine resources seaweeds grow along the coastal region of certain part of Indonesia. To improve its quality and economic value, seaweed is transformed into carrageenan. Carrageenan is categorized into three main groups; namely kappa, iota and lambda. The aim of this research is to determine the optimum extraction condition of kappa carrageenan from Eucheuma cottonii seaweed by evaluating the yield, viscosity, and gel strength between conventional and microwaves aid extraction. The samples were bleached by adding 0.5% of Ca(OCl)2. The conventional method produced the highest yield up to 33% although the quality was low. The added bleaching materials gave adverse effect to the gel strength as compared with fresh seaweed. The gel strength ranged from 229 to 684 g/cm2. The optimum conditions of sample extracted using KOH for 25 minutes at ± 800 watt by microwave gave gel strength of 684.15 g/cm2 strength, 190.9 cP viscosity, and 16.78% yield. Fourier Transform Infrared spectrum of carrageenan showed the presence of group (O=S=O) at 1257.59 cm-1, D-galactose-4-sulfate at 929.96 cm-1, and 3,6 anhydro-D-galactose 848.68 cm-1. Salah satu kekayaan laut yang dimiliki Indonesia adalah rumput laut yang tumbuh di sepanjang pesisir pantai. Untuk meningkatkan kualitas dan daya jual yang lebih tinggi, rumput laut dibuat dalam bentuk karaginan. Karaginan dibagi atas tiga kelompok utama, yaitu kappa, iota, dan lambda. Penelitian bertujuan untuk menentukan kondisi optimum ekstraksi kappa karaginan dari rumput laut Eucheuma cottonii dengan membandingkan hasil rendemen, viskositas, dan kekuatan gel melalui metode ekstraksi konvensional dan ekstraksi mikro-gelombang. Sampel diberi perlakuan pemucatan dengan penambahan Ca(OCl)2 0.5%. Metode konvensional menghasilkan rendemen yang paling tinggi mencapai 33%, namun tidak menjamin sampel dengan kualitas yang baik. Adanya penambahan bahan pemucat menyebabkan penurunan kekuatan gel yang dihasilkan bila dibandingkan dengan rumput laut segar. Nilai kekuatan gel yang didapat berkisar 229–684 g/cm2. Kondisi optimum dihasilkan oleh sampel yang diekstraksi dengan KOH 0.2 N selama 25 menit pada daya tingkat high (± 800 watt) menggunakan metode ekstraksi mikrogelombang dengan hasil kekuatan gel mencapai 684.15 g/cm2, kekentalan 190.9 cP, dan rendemen 16.78%. Spektrum spektrofotometer transformasi infrared Fourier (FTIR) karaginan hasil percobaan menunjukkan adanya gugus (O=S=O) pada bilangan gelombang 1257.59 cm-1, gugus D-galaktosa-4-sulfat pada bilangan gelombang 929.96 cm-1 dan 3,6 anhidro-D-galaktosa pada bilangan gelombang 848.68 cm-1.
Collections
- UT - Chemistry [2060]