Analisis Pembentukan Citra Perusahaan Listrik Negara Melalui Implementasi Community Relations (Studi Kasus Program Pembangkit Listrik Tenaga Mikhrohidro (PLTMH) Dusun Lebak Picung, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten)
Analysis of Corporate Image Building of Perusahaan Listrik Negara Through the Implementation of Community Relations (Case Study: Micro-hydro Power Plant (PLTMH) Programs in Lebak Picung, Hegarmanah Village, Sub-District Cibeber, District Lebak, Province Banten)
Abstract
NDAH KUSUMASTUTI. A company will be able to survive if it has a good corporate image in the public. Public relations in every company is important to have the right strategies. To maintain coporate sustainibility, required relations between company with the community as an external public through community relations. PLN as a state company in charge of providing the power supply to all regions in Indonesia, run a community relations with the community in an area that has not received the power supply with Micro-hydro Power Plant (PLTMH) Programs. One of the PLTMH program is made in Lebak Picung. This study aims to determine the implementation of the community relations programs by PLN in Lebak Picung, as well as analyzing the relationship of community relations program with the process of corporate image building, and analyze the process of corporate image with PLN’s corporate image formed on community that received PLTMH program in Lebak Picung. Data is collected by census at all household and the respondents are the head of family or member who can represent of all members in the house. Data obtained thorough observation, in depth interviews and interviews using a questionnaire. The overall question in the quesionnaire using an ordinal scale then continued on correlations test. The results show the influence of respondent in the brand image building process is the judgement to the benefits. Respondent’s involvement in the program was not shown to have influence in corporate image process. In addition, there is a positive relationship between the process of corporate image that forms on the respondent. The more respondent rated PLTMH program provides positive benefits, the level of exposure, attentions and comprehensive of the responden are also tends to be high. Companies need to consider that the empowerment program should consider the needs of the targets, so the programs can be mutually beneficial. The company has a very positive image in the public so it maintain continuity of businessand community needs as program beneficiaries are met. Relasi merupakan hal penting yang harus dijaga antara pihak-pihak yang saling berkepentingan. Komunikasi dilakukan masing-masing pihak untuk mencapai tujuan masing-masing maupun tujuan organisasi. Kerjasama yang dilakukan perusahaan dengan publik ini bisa dilakukan untuk berbagai tujuan, salah satunya yang perlu diperhatikan adalah untuk keberlanjutan perusahaan. Sebuah perusahaan akan dapat bertahan jika memiliki citra yang baik di mata publik. Citra menjadi hal yang perlu diperhatikan perusahaan karena dengan adanya citra yang baik, publik akan memberikan dukungan, bantuan, serta kerjasama dengan perusahaan apabila perusahaan tersebut dapat dipercaya. Kepercayaan merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kerjasama dengan publik. Penting bagi public relations tiap perusahaan untuk memiliki strategi-strategi yang tepat. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menjalin relasi dengan masyarakat sebagai publik eksternal melalui kegiatan community relations. Program yang dijalankan merupakan hasil dari komunikasi dua arah antara perusahaan dan masyarakat untuk dapat menghasilkan kesamaan kebutuhan antara kedua belah pihak. PLN merupakan Perusahaan Listrik Negara yang bertugas menyediakan pasokan listrik, namun penyediaan listrik oleh pemerintah masih belum menjangkau di seluruh wilayah sampai ke desa-desa karena berbagai alasan dan berkendala. Pembangunan infrastruktur jaringan listrik untuk daerah-daerah yang terpencil memerlukan investasi yang besar, sedangkan kebutuhan listrik semakin meningkat sehubungan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan bertambahnya penduduk. Mengatasi hal ini, salah satu cara yang dilakukan oleh PLN adalah dengan menjalankan community relations dengan masyarakat pada suatu wilayah yang belum mendapatkan aliran listrik dengan melakukan program Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). PLTMH dilakukan dengan iii cara community empowering bertujuan agar desa yang belum mendapatkan aliran listrik bisa memanfaatkan potensi yang ada di desanya untuk dijadikan sumber listrik, seperti memaksimalkan aliran sungai sebagai sumber listrik dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Program PLTMH ini salah satunya dilakukan di Lebak Picung, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program community relations yang dilakukan PLN melalui program PLTMH di Lebak Picung, untuk menganalisis hubungan pelaksanaan community relations program PLTMH dengan proses pembentukan citra pada sasaran program, serta menganalisis hubungan proses pembentukan citra dengan citra perusahaan PLN pada sasaran program PLTMH di Lebak Picung. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengujian hipotesis atau penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan kualitatif. Penggalian data kuantitatif dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner kepada responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara sensus pada seluruh rumah tangga sehingga responden dalam penelitian ini merupakan seluruh kepala keluarga atau anggota keluarga yang dapat mewakili penilaian seluruh anggota dalam rumahnya. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan yaitu CSR PLN dan PPLH IPB serta pada responden. Pertanyaan dalam kuesioner ditujukan untuk mendapatkan data tentang penilaian responden terhadap perusahaan sehingga skala pengukuran yang digunakan merupakan skala likert dengan jenis data ordinal. Data yang didapatkan disusun berdasarkan tabel frekuensi tiap variabel, kemudian dilakukan tabulasi silang antara variabel yang diuji, dan uji korelasi dengan menggunakan software SPSS for Windows Versi 16.0. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa proses pembentukan citra perusahaan pada responden berhubungan dengan penilaian responden terhadap manfaat program dan variabel keterlibatan dalam program ternyata tidak memiliki hubungan dengan proses pembentukan citra. Responden yang menilai program PLTMH memberikan manfaat positif cenderung memiliki tingkat penangkapan iv informasi yang tinggi, begitupun pada tingkat perhatian dan tingkat pemahaman. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perusahaan perlu memperhatikan bahwa program pemberdayaan yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasaran program agar program yang dijalankan menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan memiliki penilaian yang positif di mata masyarakat sehingga mampu menjaga keberlangsungan usaha dan kebutuhan masyarakat sebagai sasaran program pun dapat terpenuhi. Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan responden menilai program PLTMH telah dijalankan dengan cukup baik dan sangat baik. Pengujian yang dilakukan pada proses pembentukan citra dan citra perusahaan yang terbentuk memperlihatkan adanya hubungan positif, sehingga semakin baik proses pembentukan citra pada responden maka penilaian terhadap citra perusahaan pun semakin baik. Responden memiliki proses pembentukan citra cukup baik dan sangat baik, sehingga penilaian responden terhadap citra PLN adalah cukup baik dan sangat baik, tidak terdapat responden yang menilai PLN dengan citra yang kurang baik. Berdasarkan hasil ini diketahui bahwa community relations yang dilakukan PLN melalui program PLTMH di Lebak Picung telah mampu membentuk citra positif perusahaan pada sasaran program, namun komunikasi perlu tetap dilakukan perusahaan untuk memlihara citra yang telah terbentuk.