Analisis Sikap, Persepsi Konsumen dan Sensitivitas Harga di Restoran Bebek H. Slamet
Abstract
Bogor merupakan salah satu kota yang memiliki potensi perkembangan usaha restoran yang cukup baik, dikarenakan Kota Bogor sebagai tempat pariwisata yang dekat dengan Jakarta. Selain itu, Kota Bogor menjadi alternatif tempat tinggal bagi warga yang bekerja di Jakarta. Seiring meningkatnya jumlah penduduk di Kota Bogor dan berjalannya era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Pola konsumsi yang praktis, cepat dan nyaman dapat di peroleh melalui restoran. Perkembangan per tahun restoran memiliki nilai yang positif. Kota Bogor mengalami peningkatan jumlah restoran setiap tahunnya. Salah satu restoran yang memiliki potensi untuk berkembang yaitu restoran tradisional. Restoran tradisional terbagi menjadi dua macam yaitu restoran tradisional produk umum yaitu restoran yang menyajikan berbagai macam variasi produk makanan seperti Restoran De’leuit, Restoran Gurih7, Restoran Gili-gili, dan Restoran Sariwangi. Sedangkan restoran tradisional produk khusus yaitu restoran yang menyajikan produk khusus seperti, menu khusus bebek. Restoran tradisional yang menyajikan menu khusus daging bebek di Kota Bogor diantaranya, Restoran Bebek Pak Ndut, Bebek Seuhah, dan Restoran Bebek H. Slamet. Saat ini minat konsumen terhadap daging bebek semakin besar dilihat dari semakin banyaknya restoran yang menyajikan menu khusus bebek. Restoran Bebek H. Slamet yang berlokasi di Jalan Pemuda No. 1c Kota Bogor merupakan salah satu restoran tradisional yang menyajikan menu bebek di Kota Bogor saat ini hanya menyajikan satu macam variasi menu bebek saja yaitu bebek goreng beserta sambal korek. Ketidakberagaman menu membuat pilihan konsumen menjadi terbatas. Selain itu, harga daging bebek relaif lebih mahal dibandingkan dengan daging ayam. Restoran yang dianggap sebagai pesaing utama Restoran Bebek H. Slamet yaitu Restoran Bebek Pak Ndut karena jarak antara Restoran Bebek H. Slamet dan Restoran Bebek Pak Ndut hanya berjarak 50 meter. Selain itu, restoran tersebut menyajikan menu yang hampir sama dengan Restoran Bebek H. Slamet yaitu bebek goreng dan sambal korek. Akan tetapi, Restoran Bebek Pak Ndut menyajikan menu bebek yang lebih beragam diantaranya bebek ijo, dan bebek sangan. Selain itu, di sekitar Jalan Pemuda merupakan salah satu kawasan yang dijadikan alternatif untuk tempat makan diluar karena pada kawasan tersebut terdapat banyak rumah makan dan restoran yang menyajikan berbagai hidangan yang mengakibatkan persaingan usaha boga di lokasi ini tinggi, karena banyaknya pilihan restoran yang ditawarkan kepada konsumen.. Oleh karena itu pihak manajemen Restoran Bebek H. Slamet ingin mengetahui sikap, persepsi konsumen dan positioning serta rentang harga yang dapat diterima oleh konsumen terkait dengan tingginya tingkat persaingan di lokasi tersebut dan adanya kenaikan harga bebek goreng di Restoran Bebek H. Slamet. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi sikap, persepsi konsumen dan positioning terhadap Restoran Bebek H. Slamet, (2) Menganalisis sensitivitas harga terhadap kenaikan harga bebek goreng di Restoran Bebek H. Slamet. Metode penentuan sampel dilakukan dengan Teknik non-probability sampling yang digunakan adalah convinience sampling. Responden merupakan konsumen Restoran Bebek H. Slamet yang pernah melakukan pembelian di Restoran Bebek H. Slamet dan Resoran Bebek Pak Ndut. Jumlah sampel sebanyak 60 orang. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis gambaran umum lokasi dan karakteristik responden. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis sikap menggunakan Fishbein, analisis peta persepsi menggunakan alat perceptual mapping, analisis positioning menggunakan Biplot dan analisis sensitivitas harga. Hasil karakteristik responden yaitu berjenis kelamin wanita yang memiliki umur ≤ 25 tahun, belum menikah, jumlah anggota keluarga 3-4 orang, pendidikan terakhir Sarjana dan SMA dengan pekerjaan karyawan swasta serta mempunyai pendapatan perbulan Rp 2.000.000-Rp 3.000.000. Hasil analisis sikap menggunakan Fishbein menunjukkan bahwa Restoran Bebek H. Slamet disukai oleh responden karena memperoleh skor paling tinggi yaitu 10.23, Sedangkan Restoran Bebek Pak Ndut memperoleh skor lebih rendah yaitu sebesar 8.14. Hasil analisis perceptual maping menunjukkan bahwa sebagian besar atribut Restoran Bebek H. Slamet berada posisi paling atas sedangkan Restoran Bebek Pak Ndut berada di posisi dalam (rendah). Atribut Restoran Bebek H. Slamet yang dipersepsikan baik adalah rasa, keempukan daging bebek, kehalalan, ukuran/porsi, harga produk, lokasi restoran, dan promosi. Hasil analisis biplot menunjukkan keunggulan dan penciri utama Restoran Bebek H. Slamet adalah rasa sedangkan kelemahannya terletak pada keragaman menu, areal parkir dan tampilan hidangan. Hasil analisis sensitivitas harga menunjukkan bahwa harga bebek goreng bagian paha menpunyai tingkat harga terendah (MCP) sebesar Rp 13.250 per potong, tingkat harga minimum (IPP) sebesar Rp 16.800 per potong, rentang harga (RAP) sebesar Rp 13.250 – Rp 19.500 per potong, Tingkat harga optimum (OPP) sebesar Rp 16.500 per potong dan tingkat harga tertinggi (MEP) sebesar Rp 19.500 per potong. Untuk harga bebek goreng bagian dada mempunyai tingkat harga terendah (MCP) sebesar Rp 14.250 per potong, tingkat harga minimum (IPP) sebesar Rp 17.100 per potong, rentang harga (RAP) sebesar Rp 14.250 – Rp 20.400 per potong, Tingkat harga optimum (OPP) sebesar Rp 16.500 – Rp 17.500 per potong dan tingkat harga tertinggi (MEP) sebesar Rp 20.400 per potong. Harga bebek goreng per ekor mempunyai tingkat harga terendah (MCP) sebesar Rp 53.000 per ekor, tingkat harga minimum (IPP) sebesar Rp 72.000 per ekor, rentang harga (RAP) sebesar Rp 53.000 – Rp 86.000 per ekor, Tingkat harga optimum (OPP) sebesar Rp 68.000 – Rp 73.000 per ekor dan tingkat harga tertinggi (MEP) sebesar Rp 86.000 per ekor. Memberikan rekomendasi alternatif strategi kebijakan pengembangan Restoran Bebek H. Slamet. Kemudian alternatif strategi kebijakan tersebut diharapkan turut memberikan dorongan kepada pihak manajemen sehingga pengembangan Restoran Bebek H. Slamet menjadi lebih sukses.
Collections
- UT - Agribusiness [4251]