Kelembagaan Lokal Dalam Pemanfaatan Aren dan Peranan Hasil Gula Aren Bagi Pendapatan Rumahtangga Masyarakat Kasepuhan (Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)
cal Institutional of Palm Sugar Utilization and The Role of Palm Sugar For Livelihood Income (Study in Sirna Resmi Village, Cisolok, Sukabumi).
Abstract
Indonesia has a large forest with a lot of potential tangible products, timber products and non-timber products. For communities living around the forest, the forest and everything surround it, is not just a commodity for them but also part of their lives. Some communities are still hold the indigenous social institutional system as the directional guidance of their usage, processing and management of natural resources (agriculture and forest). Generally, the usage and processing of sugar palm by Kasepuhan community using traditional method by simple tools. The knowledge of local community and local institutional of Kasepuhan community regarding utilization and processing of sugar palm in generally is obtained by inheriting from generation to generation. The purposes of this research are (1) to know the history of sugar palm utilization, the ownership and accessibility of sugar palm trees, as well as the process of extraction and production of palm sugar and the people involved, (2) to analyze the institutional changes in the utilization of sugar palm products in line with the commercialization of palm sugar in Kasepuhan community, (3) to analyze the role of palm sugar for livelihood income. The research used qualitative approach supported by quantitative data with descriptive analysis. Respondents were purposely selected from three kampoong with total number of 34 respondents. Masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan memanfaatkan hasil hutan, baik kayu maupun non kayu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Prikehidupan masyarakat adat hutan umumnya bersifat tradisional, dimana taat terhadap norma-norma dan nilai-nilai tradisional masih dianut secara turun temurun, seperti yang dilakukan masyarakat Kasepuhan. Masyarakat Kasepuhan merupakan salah satu dari sekian banyak masyarakat adat lokal yang hidup di sekitar hutan. Masyarakat Kasepuhan yang berada di Desa Sirna Resmi ini merupakan masyarakat adat yang masih mempertahankan kebudayaan mereka dalam pemanfaatan sumberdaya hutan, salah satunya aren. Aren biasanya tumbuh di kebun talun yang dikelola oleh masyarakat. Aren tumbuh dengan sendirinya karena persemaiannya dilakukan oleh musang. Masyarakat memanfaatkan tanaman aren, mulai dari air nira, buah, dan batangnya. Air nira yang dihasilkan biasanya dibuat gula semut oleh para penyadap aren. Pada awalnya masyarakat hanya membuat gula semut untuk dikonsumsi sendiri, namun seiring dengan berjalannya waktu masyarakat mengkomersialisasikan gula semutnya tersebut dengan menjualnya guna memberikan pendapatan rumahtangga mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sejarah pemanfaatan aren, dilihat dari apa saja yang dapat dimanfaatkan dari pohon aren dan perkembangannya dari waktu ke waktu, pemilikan dan penguasaan pohon aren, serta proses ekstraksi dan produksi aren dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, (2) mengetahui perubahan kelembagaan dalam pemanfaatan aren seiring dengan perkembangan komersialisasi produk gula aren di masyarakat Kasepuhan, dimulai dari awal dari perkembangan komersialisasi produk gula aren, pengaruhnya terhadap bentuk dan kualitas gula aren, serta kendala yang dihadapi dalam mengkomersialisasikan produk gula aren tersebut, serta (3) iv mengkaji peranan pemanfaatan aren terhadap ekonomi rumahtangga bagi penyadap aren di Kasepuhan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penyadap aren. Jumlah responden sebanyak 34 orang yang diambil secara purposive dari tiga dusun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung oleh data