PrediksiPenggunaanLahandenganMetode Markov Chain dan PengujianImplementasiAlokasiRuangdi KabupatenBungo
Land Use Prediction Using Markov Chain and Land Allocation Implementation Study in Bungo Regency.
Abstract
Land use change commonly occurs as a logical consequence of regional development. Widely known drivers include government policies, as well as physical, social and economic causes. The research sets its goals to (1) identify land use change in Bungo Regency between 1993, 2001, 2006 and 2011; (2) analyze its determining factors; (3) predict 2011 and 2020 land use based on Markov Chain and measure their accuracies; (4) evaluate the regency’s 2001-2011 land allocation. This research found that land use in Bungo was substantially altered during 1993-2011 period. Forest declined about 87,754 Ha or about 18.84% of the test site. Three biggest raises were oil palm plantation (8.84%), rubber plantation (5.89%) and upland agriculture (2.23%). Using multinomial logit, it was found that major causes of land use change (forest to other uses) were distance to government central location and plantation permit, at 95% confidence level. At lower confidence level (70%), additional factors were found important. These included distance to regency-managed road, slope, soil type, and land allocation in spatial planning. In general, this research suggested that about 44.1% of 2011 land use was in agreement to respective land allocation. It was discovered that Markov Chain was able to predict 2011 land use in high precision (about 98.5%). Perubahan penggunaan lahan merupakan suatu fenomena yang umum terjadi, sebagai konsekuensi logis dari pembangunan wilayah. Terjadinya perubahan penggunaan lahan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik kebijakan pemerintah maupun berbagai faktor fisik, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Bungo pada tahun 1993, 2001, 2006 dan 2011; (2) menganalisis faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di wilayah studi; (3) Memprediksi penggunaan lahan pada tahun 2011 dan 2020 dengan Markov Chain serta menguji akurasinya; (4) Menguji implementasi alokasi ruang 2001-2011. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Kabupaten Bungo pada periode 1993-2011 telah mengalami perubahan cukup intensif. Pada periode tersebut, luas hutan mengalami penurunan terbesar yaitu sekitar 87.754 Ha atau sebesar 18,84% dari total luas wilayah studi. Peningkatan penggunaan lahan terbesar adalah perkebunan kelapa sawit (8,84%) diikuti oleh perkebunan karet (5,89%) dan tegalan (2,23%). Berdasarkan hasil analisis multinomial logit diperoleh indikasi bahwa faktor yang berperan nyata (dengan tingkat kepercayaan 95%) dalam perubahan penggunaan lahan hutan ke penggunaan lainnya adalah jarak ke pusat pemerintahan dan ijin lokasi. Pada tingkat kepercayaan 70%, faktor tambahan yang berperan adalah jarak ke jalan kabupaten, kemiringan lereng, jenis tanah dan alokasi ruang dalam RTRW. Secara umum, penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat implementasi alokasi ruang berdasarkan penggunaan lahan tahun 2011 adalah sekitar 44,1%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa metode Markov Chain mampu menghasilkan ketelitian 98,5% berdasarkan perbandingan dengan penggunaan lahan aktual tahun 2011.