Pengaruh Cara Pemberian ETRAT 1240 terhadap Produktivitas Penyadapan Kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat
Influence of Spraying Technique by using ETRAT 1240 of the Copal Tapping Productivity in Gunung Walat University Forest Sukabumi West Java
Abstract
One of non timber forest product that is important in trading world and very useful in industrial need is copal. Copal is a manufactured resin product which is tapped from Agathis spp. tree. Copal is raw materials for paint industry, varnish, textile, etc. The process of coming out of copal in resin canal is usually helped by stimulation substance. Up until now, copal tapping activity uses anorganic acid from sulphate acid (H2SO4). But in fact, using sulphate acid gives negative impact for wood that is make stem become dry, worker’s health and environment. The using of harmless and environmentally safe stimulation is by using ETRAT 1240 which has organic acid composition and Plant Growth Regulators. Previously, ETRAT 1240 has been used in Gunung Walat University Forest for pine resin tapping by spraying it to the wood surface. But the resin canal location of pine and agathis is different which kind pine resin canal located in sapwood while agathis resin canal located in inner bark. Because of that, must to aimed research to know the appropriate method to give ETRAT 1240 so that it could absorb well in order to increase resin production. Organic acid that consist in ETRAT 1240 is citrate acid which could open resin canal, while Plant Growth Regulators that consist in ETRAT 1240 is an ethylene which could stimulate activate of endogenous ethylene inside the tree so that it could influence the tree to do secondary metabolism. This research is done to Agathis loranthifolia tree by giving ETRAT 1240 that is sprayed to the wood surface, sprayed to the tap, sprayed to the bark and control (without stimulation) as the treatment. Harvest is done 15 times, once in 3 days by using 20 sample trees and every tree is given 4 different treatment. The highest resin yield are produced by spraying ETRAT 1240 to the tap that is 5,89 g/quarre/day. Whereas for the control, the resin yield are 3,31 g/quarre/day. The resin yield of spraying ETRAT 1240 to the wood surface is 5,49 g/quarre/day and spraying ETRAT 1240 to the bark is 4,38 g/quarre/day. Based on the yield that is produced, the easy of using, and the habituality of the workers in Gunung Walat University Forest, it can be concluded that the best way of using ETRAT 1240 is by spraying it to the tap. Salah satu hasil hutan non kayu yang penting dalam dunia perdagangan dan sangat berguna untuk keperluan industri adalah kopal. Kopal merupakan hasil olahan getah (resin) yang disadap dari pohon Agathis spp. Kopal dapat digunakan untuk berbagai industri cat, pernis, tekstil dan lain-lain. Proses keluarnya kopal pada saluran resin umumnya dibantu oleh bahan perangsang (stimulansia). Selama ini, dalam kegiatan penyadapan kopal digunakan stimulansia anorganik dari bahan cairan asam sulfat (H2SO4). Namun pada kenyataannya penggunaan H2SO4 memberikan dampak negatif bagi kayu yaitu batang menjadi kering, kesehatan pekerja dan lingkungan. Penggunaan stimulansia yang tidak berbahaya dan aman bagi lingkungan sekitar adalah dengan menggunakan ETRAT 1240 yang mempunyai komposisi stimulansia organik dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Sebelumnya ETRAT 1240 telah digunakan di Hutan Pendidikan Gunung Walat pada penyadapan getah pinus dengan cara disemprot pada bagian kayu. Namun letak saluran getah antara pohon pinus dan pohon agathis berbeda dimana saluran getah pinus berada di kayu gubal sedangkan saluran getah agathis berada di kulit agathis bagian dalam. Oleh karenanya perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui cara pemberian yang tepat agar ETRAT 1240 dapat menyerap dengan baik sehingga mampu meningkatkan produksi getah. Stimulansia organik yang terkandung dalam ETRAT 1240 yaitu asam sitrat mampu membuka saluran getah sedangkan ZPT yang terkandung dalam ETRAT 1240 adalah ethylene mampu merangsang aktifnya ethylene endogen di dalam pohon sehingga dapat mempengaruhi pohon untuk melakukan metabolisme sekunder. Penelitian ini dilakukan pada pohon Agathis loranthifolia dengan teknik penyemprotan ETRAT 1240 pada kayu, penyemprotan pada luka sadapan, penyemprotan pada kulit dan kontrol (tanpa stimulansia) sebagai perlakuan. Pemanenan getah dilakukan 3 hari sekali sebanyak 15 kali panen dengan menggunakan pohon contoh sebanyak 20 pohon dengan masing-masing pohon diberi empat perlakuan. Produktivitas kopal yang paling tinggi dihasilkan oleh penyemprotan ETRAT 1240 pada luka sadapan yaitu sebesar 5,89 g/quarre/hari. Sedangkan untuk kontrol, produktivitasnya sebesar 3,31 g/quarre/hari. Penyemprotan ETRAT 1240 pada kayu sebesar 5,49 g/quarre/hari dan penyemprotan ETRAT 1240 pada kulit sebesar 4,38 g/quarre/hari. Dari produktivitas yang dihasilkan dan dari segi kemudahan dan kebiasaan para penyadap di Hutan Pendidikan Gunung Walat, maka penyemprotan ETRAT 1240 yang paling baik harus disemprotkan pada luka sadapan.
Collections
- UT - Forest Management [3068]