Pendugaan Bobot Kulit Kokon Ulat Sutera Emas (Cricula trifenestrata H.)
Estimate The Weight of Cocoon Shell Gold (Cricula trifenestrata H.)
Date
2011Author
Kamilatunisa, Siska
Siregar, Hotnida Caroline Herawati
Mulyono,Rini H.
Metadata
Show full item recordAbstract
The uniqueness of color and form of cocoons C. trifenestrata are quite potential whose high economic value, and the weight of cocoon shell determines its price. This study aimed to estimate the weight of cocoon shell through linear measurement of its size and shape. This study was used 129 empty coccon from avocado (Persea americana M.). The study showed was size characteristic was marked by diameter and cirumference medial part of cocoon also by ¼ diameter posterior part of cocoon; while shape caracteristict was marked by ¼ cirumference anterior part of cocoon. However, weight of cocoons could be estimated by equations as follows: Y = − 22,3277 + 0,34429 (length of cocoon) + 0,99045 (diameter medial part of cocoon) + 1,04886 (¼ diameter posterior part of cocoon) + 0,94947 (¼ diameter anterior part of cocoon) + 0,34514 (circumference medial part of coccon) + 0,35478l (¼ circumference of posterior cocoon) + 0,33510 (¼ circumference of anterior cocoon). The largest elasticity was found in the circumference of medial part cocoon (X5) of 0,22. Kokon serat sutera emas yang dihasilkan C. trifenestrata menghasilkan produk yang bernilai ekonomis tinggi dan bobot kulit kokon menentukan nilai jual kokon. Penelitian ini bertujuan untuk menduga bobot kulit kokon melalui peubah linear ukuran-ukuran permukaan kulit kokon dan menentukan penciri ukuran dan penciri bentuk C. trifenestrata. Pengklasifikasian ukuran kulit kokon berdasarkan skor ukuran serta elastisitas bobot kulit kokon terhadap beberapa peubah ukuran-ukuran kulit kokon juga diperoleh pada penelitian ini. Kokon yang digunakan adalah 129 kokon ulat sutera emas C. trifenestrata tanpa pupa (ngengat sudah keluar) yang berasal dari tanaman alpukat (Persea americana M.). Peubah yang diamati adalah bobot kulit kokon utuh (BKKU), bobot floss (BF), persentase bobot floss, bobot kulit kokon (BKK), persentase bobot kulit kokon, panjang kokon (X1), diameter bagian medial kokon (X2), diameter ¼ bagian posterior kokon (X3), diameter ¼ bagian anterior kokon (X4), lingkar bagian medial kokon (X5), lingkar ¼ bagian posterior kokon (X6) dan lingkar ¼ bagian anterior kokon (X7). Persamaan ukuran yang diperoleh adalah 0,378 X1 + 0,407 X2 + 0,392 X3 + 0,375 X4 + 0,398 X5 + 0,348 X6 + 0,342 X7 dan persamaan bentuk = − 0,254 X1 − 0,281 X2 − 0,332 X3 − 0,274 X4 + 0,125 X5 + 0,550 X6 + 0,593 X7. Penciri ukuran kulit kokon C. trifenestrata adalah peubah diameter dan lingkar bagian medial kokon serta diameter ¼ bagian posterior kokon dengan vektor eigen masing-masing sebesar 0,407; 0,398 dan 0,392. Penciri bentuk adalah peubah lingkar ¼ bagian anterior kokon dengan vektor eigen sebesar 0,593. Hasil pengklasifikasian berdasarkan skor ukuran mengindikasikan 20,93% kulit kokon berkualitas tinggi (lebih dari 2,237); 57,36% kulit kokon berkualitas sedang (-2,237 sampai dengan 2,237) dan 21,70% kulit kokon berkualitas rendah (kurang dari -2,237). Persamaan pendugaan bobot kulit kokon = - 22,3277 + 0,34429 X1 + 0,99045 X2 + 1,04886 X3 + 0,94947 X4 + 0,34514 X5 + 0,35478 X6 + 0,33510 X7. Elastisitas terbesar 0,22 ditemukan pada peubah lingkar bagian medial kokon yang mengindikasikan bahwa setiap pertambahan 1% lingkar bagian medial kokon dapat meningkatkan bobot kulit kokon sebesar 0,22% atau setiap penambahan ukuran lingkar bagian medial kokon sebesar satu mm, dapat meningkatkan bobot kulit kokon sebesar 0,35 mg.