Optimalisasi Produksi Benih Ikan Hias Air Tawar pada Taufan’s Fish Farm, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Selain itu dengan didukung iklim tropis menjadikan perairan Indonesia sangat berpotensi dalam sektor perikanan khususnya ikan hias. Pada saat ini jenis ikan hias air tawar di Indonesia mencapai 400 spesies dari 1.100 jenis yang ada di dunia. Hal tersebut menjadikan ikan hias air tawar berpotensi untuk terus dikembangkan di Indonesia. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah sentra penghasil ikan hias air tawar di Indonesia, khususnya provinsi Jawa Barat. Jumlah produksi ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dari tahun 2008 hingga 2009, sehingga hal tersebut sangat penting untuk ditingkatkan. Taufan’s Fish Farm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor. Tujuan utama Taufan’s Fish Farm dalam menjalankan usahanya adalah mencapai keuntungan yang maksimal. Untuk memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan mengoptimumkan produksi dari ketujuh jenis benih ikan hias yang diproduksi. Keputusan produksi dapat dipengaruhi oleh harga, biaya dan permintaan ketujuh benih ikan hias tersebut serta ketersediaan sumberdaya input produksi yang dimiliki, sehingga dengan demikian perlu dilakukan analisis terhadap keputusan produksi ketujuh jenis benih ikan hias untuk menghasilkan keuntungan yang paling maksimal. Melihat permasalahan tersebut, penelitian ini akan menjawab pertanyaan berikut: 1) bagaimana kombinasi produksi optimal benih ikan hias air tawar pada Taufan’s Fish Farm, 2) bagaimana alokasi sumberdaya yang dimiliki oleh Taufan’s Fish Farm untuk mencapai kombinasi optimal, 3) bagaimana solusi terbaik jika terjadi penurunan ketersediaan dan kenaikan harga pakan kutu air (daphnia sp). Berdasarkan model yang dibentuk dalam penelitian ini terdapat perbedaan antara kombinasi produksi aktual dan optimal. Adapun besarnya produksi pada kedua kondisi tersebut memiliki jumlah yang berbeda. Pada kombinasi produksi aktual, total benih ikan hias yang diproduksi adalah sebesar 10.463 ekor, sedangkan pada kombinasi produksi optimal adalah sebesar 12.671ekor. Perbedaan produksi pada kedua kondisi tersebut mengakibatkan jumlah keuntungan yang berbeda pula. Keuntungan yang diperoleh pada kondisi optimal adalah sebesar Rp 2.020.533,18 atau mengalami peningkatan sebesar 20,4 persen dari kondisi aktual. Hal ini berarti kombinasi produksi pada kondisi optimal lebih menguntungkan bagi Taufan’s Fish Farm. Pada kombinasi produksi optimal, ketujuh jenis benih ikan hias seluruhnya diproduksi dengan jumlah yang berbeda pada setiap jenisnya. Analisis sumberdaya pada kondisi optimal yang digunakan di Taufan’s Fish Farm menunjukkan bahwa seluruh sumberdaya merupakan sumberdaya berlebih. Alokasi sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi ketujuh jenis benih ikan hias air tawar menunjukkan nilai slack atau surplus lebih besar dari nol dan nilai dual price sama dengan nol. Hal ini menunjukkan bahwa jika Taufan’s Fish Farm menambah jumlah ketersediaan sumberdaya sebanyak satu satuan maka tidak akan menambah keuntungan bagi Taufan’s Fish Farm. Pengaruh penurunan ketersediaan dan peningkatan harga pakan kutu air secara keseluruhan mempengaruhi jumlah kombinasi produksi optimal awal yang telah terbentuk. Selain perubahan tersebut juga mengakibatkan penurunan keuntungan yang diperoleh Taufan’s Fish Farm. Penurunan keuntungan tersebut adalah sebesar Rp 765.165,18 atau 38 persen dari kondisi optimal awal.
Collections
- UT - Agribusiness [4618]