Estimasi Nilai dan Dampak Ekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Sebagai Kawasan Budidaya Ikan Bandeng di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon
Abstract
Wilayah pesisir merupakan wilayah yang memiliki potensi ekonomi strategis. Potensi ekonomi ini terlihat dari berbagai bentuk pemanfaatan sumberdaya seperti untuk usaha budidaya dan penangkapan ikan, pertanian, perindustrian, pemukiman, pelabuhan, pariwisata, dan pertambangan. Pemanfaatan sumberdaya pesisir untuk aktivitas budidaya ikan memiliki potensi yang bagus ditinjau dari segi kuantitas maupun keanekaragamannya. Seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk, permintaan akan hasil perikanan dengan kandungan protein yang tinggi juga semakin meningkat. Keadaan tersebut salah satunya ditandai dengan permintaan ikan bandeng yang secara nasional meningkat 6,33% per tahun. Pemanfaatan sumberdaya pesisir sebagai kawasan budidaya ikan bandeng dapat memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat lokal. Desa Ambulu merupakan salah satu desa di Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon yang mengembangkan aktivitas pemanfaatan sumberdaya pesisir untuk kegiatan budidaya ikan bandeng. Aktivitas budidaya ikan bandeng telah memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat lokal, sehingga untuk menjaga tingkat pemanfaatan tersebut diperlukan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan bandeng, serta nilai ekonomi pemanfaatan dari usaha budidaya tersebut. Nilai ekonomi pemanfaatan sumberdaya pesisir untuk kawasan budidaya ikan bandeng penting untuk diketahui sebagai bahan pertimbangan pola pengembangan wilayah pesisir. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terhadap 48 responden diketahui bahwa karakteristik petani tambak Desa Ambulu dapat dijelaskan berdasarkan beberapa kriteria, diantaranya sebagian besar petani tambak berusia 31-50 tahun dengan rata-rata pendidikan terakhir sampai tingkat Sekolah Dasar. Seluruh petani tambak menjadikan usaha budidaya ikan bandeng menjadi mata pencaharian utama dengan rata-rata pengalaman usaha 16-20 tahun. Adapun unit usaha yang berkembang di Desa Ambulu memberikan pendapatan bersih per-bulan sebesar Rp 2.008.116 untuk usaha penjualan benih bandeng, Rp 2.587.500 untuk penjual pakan, pupuk dan obat-obatan, Rp 660.000 untuk usaha pembuatan bubu, Rp 244.450 untuk penyewaan alat panen, serta Rp 965.000 untuk usaha bakul/ tengkulak. Hasil analisis regresi Cobb-Douglas menunjukan bahwa usaha tambak ikan bandeng di Desa Ambulu masih dalam kondisi belum optimal dengan variabel yang mempengaruhi produksi ikan bandeng adalah benih penebaran, penggunaan pupuk dan penggunaan pakan tambahan. Sedangkan Nilai Residual rent dari total pemanfaatan sumberdaya peisisir untuk kegiatan budidaya ikan bandeng di Desa Ambulu adalah sebesar Rp 2.810.262.630,00 dalam satu tahun. Dampak ekonomi dari kawasan budidaya ikan bandeng di Desa Ambulu dapat dilihat dari nilai Keynesian Income Multiplier adalah 0,60, Ratio Income iii Multiplier Tipe I sebesar 1,14 dan Ratio Income Multiplier Tipe II adalah 1,59. Hal ini menunjukan bahwa pada saat ini kawasan budidaya ikan bandeng telah memberikan dampak ekonomi terhadap perekonomian lokal.