Manajemen Penunasan Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaesis Guineensis Jacq.) Di Pt Inti Indosawit Subur, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau
Abstract
Kegiatan magang bertujuan menambah pengalaman dan keterampilan kerja dalam proses kerja nyata pengelolaan kebun kelapa sawit, meningkatkan pengetahuan tentang budidaya tanaman kelapa sawit baik teknis maupun manajerial, serta secara khusus mempelajari teknik pemeliharaan kelapa sawit yang baik melalui penunasan untuk mempertahankan jumlah pelepah optimum sesuai dengan umur tanaman kelapa sawit agar mendapat produksi maksimum. Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan mulai dari bulan Maret hingga bulan Juli 2011 di PT Inti Indosawit Subur, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau. Penulis pada saat melakukan kegiatan magang bekerja secara langsung sesuai dengan tingkat jabatan, yaitu sebagai karyawan harian lepas (KHL), pendamping mandor, sampai menjadi pendamping asisten Afdeling. Penulis bertanggung jawab sebagai KHL selama satu bulan pertama, pendamping mandor pada bulan berikutnya, dan pendamping asisten Afdeling selama dua bulan terakhir. Pengumpulan data dan informasi magang dilakukan dengan metode langsung dan tidak langsung dalam mencari data primer maupun data sekunder. Data primer merupakan informasi yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan penulis di lapangan meliputi sistem penunasan, waktu dan sistem pembayaran, teknik penunasan, jumlah pelepah yang dipertahankan, jumlah bunga jantan dan bunga betina, serta diskusi langsung dengan KHL dan staf. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur dan laporan manajemen mengenai kondisi umum perusahaan, kondisi iklim, peta, kondisi tanaman, organisasi manajemen dan data produksi dari areal perkebunan tersebut. Baik data primer maupun data sekunder dianalisis dengan metode kualitatif dan kuantitatif, nilai rata-rata, persentase, dan perhitungan matematis sederhana lainnya. Secara khusus analisis data dilakukan dengan membandingkan kondisi penunasan antara kebun inti dan kebun plasma. Penunasan merupakan pemangkasan daun sesuai umur tanaman serta pemotongan pelepah yang tidak produktif (pelepah sengkleh, pelepah kering, dan pelepah terserang hama dan penyakit) untuk menjaga luasan permukaan daun (leaf area) yang optimum agar mendapat produksi yang maksimum. Tujuan utama penunasan adalah untuk menjaga sanitasi tanaman, memudahkan pemanenan, serta mencegah terjadinya kehilangan hasil melalui berondolan tersangkut di ketiak pelepah dan buah tinggal di pokok. Kebijakan PT Inti Indosawit Subur untuk penunasan di kebun inti adalah menggunakan sistem penunasan progresif, sedangkan untuk kebun plasma menggunakan sistem penunasan periodik dengan rotasi sembilan bulan sekali. Penunasan progresif adalah penunasan yang dilakukan oleh pemanen bersamaan dengan panen. Penunasan progresif dilakukan per blok dalam enam seksi wilayah, satu seksi ditunas setiap dua bulan sekali dalam satu tahun. Jika sistem penunasan progresif tidak berjalan dengan baik pada suatu blok, maka akan dibentuk organisasi kelompok/gang khusus tunas. Pelepah daun yang telah ditunas dipotong menjadi tiga bagian dan ditata dengan rapi di gawangan mati agar pelepah yang sudah kering dapat berfungsi sebagai mulsa bagi tanaman kelapa sawit.