Analysis of Bekasi City flood reduction using Bekasi Hulu watershed management
Analisis penanggulangan banjir Kota Bekasi dengan pengelolaan DAS Bekasi Hulu
Date
2011Author
Kadri, Trihono
Sinukaban, Naik
Pawitan, Hidayat
Tarigan, Suria Darma
Metadata
Show full item recordAbstract
One major river flowing through Bekasi City is Bekasi river. Total extent of the Bekasi Hulu watershed is about 39,045.0 ha. In 2002 with rainfall of 250 mm in 8 hours caused water flood about 138 ha resident area in 2-3 days in Bekasi City, more extremely in 2005 with rainfall only 127 mm for 6 hours caused flooded in 164 ha resident area in 3 days. This evidence showed that flood problem in Bekasi City becomes worse, and seem to be more horrifying in the future. Therefore, the flood problems need an extremely great attention. The objectives of this research were (1) analysis watershed condition; (2) analyze the causes of flood over Bekasi City from the perpective of hydrology and hydraulic; (3) plan of Bekasi Hulu watershed management to reduce flood risk in Bekasi City. To obtain the purposes of this research, the method of analysis are devided into five main subjects i.e: (1) analysis of watershed condition using SCS method; (2) hydrology analysis using hydrology modeling HEC-HMS; (3) analysis of river flow capacity using hydraulic modeling HEC-RAS; (4) analysis of the economic looses in flooded area and (5) developing plan of scenarios to reduce flood risk. There are four scenarios to overcome the flood problems: (1) adopting government plan 2010; (2) managing Bekasi Hulu watershed area with conservation tillage; (3) building water retarded structure entire of watershed and (4) combination of second and third scenarios. The research results show that river flow capacity only 462 m3/s is not enough to flow the discharges. Prediction of land use changing in 2020 show that within 10 years return period, the discharge become 735,63 m3/dt. The economic losses due to direct and indirect losses in flooded area is about 39 billion rupiahs for 10 years return period discharge (620,3 m3/dt). Based on research results, the losses could be reduced by managing Bekasi Hulu watershed area with conservation tillage and build water retarded structure. It will reduce 31.01 % of the discharge to 427.96 m3/s that below to the river flow capacity in 462 m3/s. DAS Bekasi Hulu dengan luasan total sebesar 39.045,0 ha mengalami perubahan yang cepat sampai dengan tahun 2008 sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang tergolong tinggi. Pada tahun 2007 jumlah penduduk di Kota Bekasi telah mencapai 2.143.804 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 9.023 jiwa/Km2. Pertumbuhan penduduk di Kota Bekasi yang tinggi ini mendorong perubahan pemanfaatan lahan secara signifikan. Perubahan terbesar adalah peningkatan luasan permukiman sebesar 19,3 % dari luas DAS. Sebagai akibat kondisi DAS Bekasi Hulu, maka terjadi banjir di Kota Bekasi secara rutin dan semakin membesar. Dengan curah hujan sebesar 250 mm selama 8 jam pada tahun 2002 debit aliran di Bendung Bekasi sebesar 578,6 m3/dt yang mengakibatkan genangan sebesar 138 ha selama 2-3 hari di daerah permukiman. Walaupun dengan curah hujan yang lebih kecil yaitu 127 mm selama 6 jam pada tahun 2005 debit yang mengalir sudah mendekati kejadian tahun 2002 yaitu sebesar 545,5 m3/dt dengan genangan yang lebih luas yaitu sebesar 164 ha di daerah permukiman selama 3 hari. Menelaah kondisi banjir yang terjadi diperlukan suatu analisis hidrologi untuk mengenali karakteristik hidrologi DAS Bekasi Hulu dan mencari sebab terjadinya banjir. Permasalahan lain ialah terbatasnya kapasitas alir Sungai Bekasi Hulu untuk mengalirkan limpasan dari hulu DAS, apalagi dengan meningkatnya aliran limpasan, maka potensi terjadinya luapan air semakin besar. Untuk itu diperlukan analisis hidrolika berkaitan dengan kapasitas sungai dengan karakteristik hidrolika Sungai Bekasi Hulu dan DAS Bekasi Hulu. Hasil kedua analisis ini yang menjadi acuan dalam menyusun rancangan penanggulangan banjir. Untuk mempertajam upaya mengatasi banjir diperlukan nilai kerugian akibat banjir. Nilai kerugian atau resiko akibat banjir ini digunakan sebagai acuan para pengambil kebijakan untuk mengurangi kerugian akibat banjir di kawasan Sungai Bekasi Hulu.
Collections
- DT - Agriculture [748]