Model Investasi Fuzzy untuk Analisis Kelayakan Finansial Usaha Diversifikasi Industri Berbasis Tebu
Abstract
Analisa finansial diperlukan untuk menghindari kegagalan setelah proyek dilakukan sehingga hambatan dan resiko yang mungkin timbul di masa yang akan datang dapat diminimalkan karena keadaan yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Pendekatan fuzzy merupakan salah satu metode untuk mengkaji ketidakpastian tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji indikator kelayakan finansial /uzzy, menyusun model kelayakan finansial fuzzy dan mengimplementasikan model kelayakan nnansial fuzzy pada industri bioethanol sebagai salah satu produk derivat tebu. Fuzzy Investment Model disusun dengan indikator kelayakan yang dikaji adalah NPV fuzzy, IRR fuzzy dan B/C Ratio fuzzy dan harga bahan baku, harga jual, dan suku bunga sebagai variabel yang difuzzikan dengan representasi Triangular Fuzzy Number (TFN). Informasi kelayakan Fuzzy Investment Model dikategorikan dalam 4 kategori yaitu tidak layak, cukup layak, layak, dan sangat layak. Validasi model dilakukan dengan membandingkan hasil keluaran metode fuzzy dengan metode konvensional. Hasil verifikasi model pada industri bioethanol dengan menggunakan metode fuzzy menunjukkan bahwa industri ini layak untuk dikembangkan dengan asumsi umur proyek 10 tahun, dengan hasil analisa sebagai berikut: NPV dengan nilai Rp 18.9 milyar, B/C Ratio dengan nilai 1,46 dan IRR dengan nilai 25,8 persen. Pada trend yang searah, hasil penghitungan dengan metode fuzzy berbeda dengan hasil perhitungan dengan metode konvensional. Financial analysis is required to prevent the failure of a project when it is implemented. The obstacles and risks of the project implementation that might arise should be minimized. The analysis is complex due to uncertain future situation. Fuzzy approach is one of the methods to examine and handle this uncertainty. This research is aimed to study fuzzy financial feasibility indicators, to arrange fuzzy financial feasibility model, and to apply this model to bioethanol industry as a derivate of sugar cane product. Feasibility indicators of fuzzy investment model studied included NPV Fuzzy, IRR Fuzzy, and B/C Ratio Fuzzy. Raw materials cost, selling price, and interest rate made as fuzzy variables with Triangular Fuzzy Number (TFN) representation. Model feasibility information was categorized into four categories; unfeasible, fairly feasible, feasible, and very feasible. Model validation was conducted by comparing the fuzzy method output with conventional method. Model verification on bioethanol industry using fuzzy method showed this industry was feasible to be developed based on assumption of 10 years project periods, with Rp 18.910.000.000 NPV; 1.46 B/C ratio; and 25.8% IRR. Calculation using fuzzy method gave different results from conventional method calculation, however it showed on the same trend.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Membangun Sistem Inferensi Fuzzy Berdasarkan Fuzzy Subtractive Clutering untuk Kasus Pelanggan Telepon
Novita, Yanti (2006)Pelanggan bisnis di PT. Telkom Bogor merupakan pelanggan yang potensial, karena memiliki kontribusi yang sangat besar bagi perusahaan. Ratarata 80% pendapatan perusahaan berasal dari pelanggan bisnis. Oleh karena itu ... -
Interval type-2 Fuzzy set model for sharia financing scoring: analysis and design
Sidik, Galih Kurniawan | Djatna, Taufik | Buono, Agus (2013)Credit scoring system is a classic problem containing uncertainty in measuring default status. Current existing studies tend to assume credit scoring as credit feasibility analysis. Based on Sharia rules, credit scoring ... -
Fuzzy expert system for ectomycorrhizal fungi growth response effectiveness prediction on forestry tree
Zuriati | Marimin | Kustiyo, Aziz (2012)The growth response effectiveness of ectomycorrhizal fungi is influenced by environmental factors and compatibility with the host plan. An ectomycorrhizal fungi has its own growing characteristics including its level of ...