Analysis Acoustic Backscattering for Identification Species of Seagrass
Analisis Hambur Balik Akustik Untuk Identifikasi Spesies Lamun
Abstract
Seagrasses are flowering plants that develop extensive underwater meadows and play a key role in the coastal ecosystem. In this thesis, normal incident acoustic techniques were used to determine the values of backscattering strength of seagrass. Data collection was carried out in Seribu Islands, Jakarta by using SIMRAD EY 60 scientific echosounder systems with operating frequency 120 kHz. The results show that the average value of backscattering strength (Sv) for three seagrass species, namely Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata and Thallasia hemprichii are 64.16 , 65.35 and 62.23 respectively. These differences may be due to shape and density of the seagrass leaves. Lamun merupakan salah satu satunya tumbuhan laut berbunga yang memiliki peran penting dan strategis di wilayah pesisir. Berdasarkan fungsinya lamun dapat menjadi indikator dalam pengelolaan strategis wilayah pesisir dengan tujuan untuk memelihara atau meningkatkan kestabilan lingkungan pesisir. Pemantauan lamun yang bekelanjutan baik dalam jangka waktu bulanan maupun tahunan untuk mengetahui kondisi yang terjadi dan memberikan informasi awal atau menganalisa akibat yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan menjadi penting untuk diketahui. Perubahan tersebut dapat terjadi secara spasial dan temporal baik kelimpahan dan komposisi spesiesnya (Mckenzie 2009). Salah satu teknologi yang kini banyak digunakan sebagai alat bantu dalam pemetaan padang lamun adalah teknologi akustik dengan kemampuanya mendeteksi keberadaan lamun. Beberapa penelitian mengenai vegetasi dasar perairan dengan metode hidroakustik sudah dilakukan walaupun jumlahnya masih sangat terbatas. Deswati (2009) melakukan penelitian dengan menggunakan teknologi akustik untuk mendeteksi lamun di wilayah Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 30 Januari – 3 Februari 2011 yang berlokasi di sekitar perairan Pulau Panggang, Pulau Semak daun Kepulauan Seribu, Jakarta Utara pada 3 spesies lamun yang terdapat di lokasi penelitian dengan menggunakan instrumen split beam echosounder SIMRAD EY 60. Data akustik yang diperoleh dalam bentuk raw data (echogram) diproses lebih lanjut dengan menggunakan perangkat lunak Echoview v4.0 dan Matlab serta Systat 12. Perangkat lunak echoview digunakan untuk mengekstrasi nilai volume kekuatan hambur balik (volume backscattering strength) dari vegetasi lamun. Pengolahan volume backscattering strength (Sv) dilakukan dengan pemilahan data (filtering) untuk mengurangi data yang bias atau data yang tidak diinginkan. Pemilihan data dilakukan dengan cara menghilangkan nilai yang tidak diinginkan yaitu pada threshold > -55 dan < -110 dB, perangkat lunak Matlab digunakan untuk menghasilkan echo dan kurva energi, sedangkan Systat 12 digunakan untuk menghitung parameter statistik dari setiap spesies lamun.
Collections
- MT - Fisheries [2934]