Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Pembenihan Lele Sangkuriang di Desa Babakan Kecamatan Ciomas
Abstract
Lele Sangkuriang merupakan komoditas perikanan air tawar yang potensial untuk dilakukan, karena merupakan komoditas yang pemeliharaannya tidak terlalu lama dan memiliki daya tahan fisik kuat (tidak mudah terserang penyakit). Usaha pembenihan Lele Sangkuriang merupakan usaha potensial, mengingat banyaknya jumlah pembudidaya pembesaran yang mulai kesulitan dalam mencari benih (tokolan) Lele Sangkuriang bermutu baik. Sangkuriang Jaya merupakan salah satu penghasil benih Lele Sangkuriang yang terletak di Desa Babakan Ciomas, Kabupaten Bogor. Saat ini, Sangkuriang Jaya berkeinginan memperbesar usahanya dengan cara membuka lokasi produksi yang baru. Tujuan dari penelitian adalah : (1) menganalisis kelayakan usaha Sangkuriang Jaya dilihat dari aspek-aspek seperti pasar, keuangan, sumber daya manusia (SDM) dan produksi; (2) mengkaji dampak usaha Sangkuriang Jaya bagi masyarakat setempat; (3) merekomendasikan langkah-langkah dan implementasi pendekatan usaha, guna pengembangan usaha Sangkuriang Jaya ke depan berjalan optimal. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi penelitian dengan wawancara dan focus group discussion (FGD). Data sekunder merupakan dokumen-dokumen tertulis dari Sangkuriang Jaya, lembaga-lembaga terkait dan studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Data diolah dengan alat bantu Microsoft Excel untuk menganalis kriteria kelayakan secara finansial. Analisis kelayakan keuangan menghasilkan keuntungan bagi Sangkuriang Jaya Rp Rp. 28.390.000, Revenue/Cost (R/C) ratio 1,24, Break Event Point (BEP) pada harga Rp. 56,34 yang berarti penjualan benih tidak akan mengalami kerugian ataupun keuntungan, jika benih dijual dengan harga Rp. 56,34. Sedangkan untuk BEP produksi diperoleh 845.125 ekor. Nilai kriteria investasi dengan Net Present Value (NPV) Rp. 87.220.466. Internal Rate of Return (IRR) 42%, Net Benefit/Cost atau Profitability Index (PI) adalah 1,42, dan Payback Period (PBP) adalah 3 (tiga) tahun. Hasil tersebut menunjukan kelayakan pendirian usaha pembenihan Sangkuriang Jaya. Dalam analisis switching value digunakan skenario penurunan produksi 30%. Atas skenario tersebut, pengembangan usaha Sangkuriang Jaya berada pada ambang batas kelayakan dengan diperoleh hasil NPV Rp 0,00, PI atau Net B/C 1,00 dan IRR 7%.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]