Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Ayam Broiler (Studi Kasus Peternak Plasma Ayam Broiler Pada CV Dramaga Unggas Farm Kabupaten Bogor)
Abstract
Ayam broiler merupakan jenis unggas yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jenis unggas lainnya. Ayam broiler dapat dipanen kisaran 28-32 hari. Ayam broiler memiliki peluang yang sangat luas untuk dikembangkan. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan populasi ternak ayam broiler yang ada di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan populasi tersebut didukung dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun serta adanya kandungan gizi yang terkandung pada daging ayam broiler cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Ayam broiler memiliki penyebaran dari Sabang hingga Marauke, namun jumlah yang paling besar berada di pulau Jawa. Jawa Barat merupakan penyumbang terbanyak dalam memproduksi ayam broiler. Peternakan ayam broiler pada umumnya tidak melakukan usaha secara mandiri, karena peternak yang ada di Indonesia kebanyakan masih bersifat tradisional sehingga masih membutuhkan bantuan pihak lain. Kerja sama ini salah satu untuk mengurangi kerugian yang ditanggung oleh peternak ayam tersebut. Salah satunya adalah Peternakan ayam broiler yang ada di Kabupaten Bogor, Kecamatan Dramaga tidak berdiri sendiri, melainkan melakukan kerjasama dengan perusahaan inti yang menyediakan semua faktor-faktor produksi. Peternak hanya mempersiapkan kandang , alat pemanas, sekam, serta peralatan lainnya seperti tempat pakan dan minum. Hal tersebut membuat beban peternak semakin berkurang, karena tidak lagi memikirkan faktor-faktor produksi serta pemasaran produknya, walaupun peternak melakukan kerjasama dengan perusahaan inti, peternak tidak terlepas dari risiko produksi. Indikasi adanya risiko produksi adalah produktivitas masih berfluktuasi pada setiap peternak, selain itu juga adanya tingkat kematian yang bervariasi. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1). Faktor-faktor produksi apa saja yang mempengaruhi Produksi Rata-rata dan variance produksi ayam broiler pada peternak plasma DUF ? dan 2). Bagaimana pengaruh faktor-faktor produksi terhadap produksi rata-rata dan variance produksi peternak ayam broiler pada peternak plasma DUF ?. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1). Menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produktivitas dan variance produksi ayam broiler yang dihasilkan para peternak plasma DUF dan 2). Menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi ayam broiler yang digunakan terhadap risiko produksi ayam broiler yang dihasilkan peternak plasama DUF di Kecamatan Dramaga. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara dan observasi kepada peternak ayam broiler serta penyuluh di perusahaan inti. Data sekunder berasal dari internet, buku, penelitian terdahulu dan perpustakaan. Data yang digunakan iv adalah data panel yaitu gabungan antara data time series dan cross section. Analisis dilakukan dengan dua metode yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk penanganan risiko dan sumber risiko produksi, sedangkan kuantitatif digunakan untuk melihat faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produktivitas dan pengaruhnya terhadap variance produksi. Pengolahan data digunakan dengan program minitab 14 dan eviews 6. Peternak yang digunakan sebagai responden sebanyak 30 responden yang representative dan satu responden terdiri dari dua periode. Skala usaha satu peternak dengan peternak lainnya juga beraneka ragam, mulai dari 1.500-9.000 ekor ayam. Berdasarkan permasalahan pada penelitian ini, maka diperlukan faktor-faktor produksi sebagai parameter. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam pengolahan data adalah jumlah DOC, pakan, Protect Enro, Neocamp, Doxerin Plus, vaksin, pemanas serta tenaga kerja. Faktor-faktor produksi tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan pada kondisi lapangan yaitu semua peternak menggunakan jenis variabel produksi tersebut. Berdasarkan hasil pendugaan parameter menunjukkan bahwa secara umum semua variabel memiliki pengaruh signifikan terdapat produktivitas dan variance produksi. Untuk melihat pengaruh dari semua input terhadap produktivitas dan variance produksi digunakan dari nilai F. Nilai F hitung harus lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel, jika nilai F-hitung > F-tabel maka tolak H0. Penolakan H0 tersebut menunjukkan bahwa secara umum semua variabel produksi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap perubahan produktivitas dan variacen produksi. Selain dapat dilihat nilai F, penolakan H0 dapat dilihat dari nila P-value. Nilai P-value harus lebih kecil dengan taraf nyata yang digunakan. Taraf nyata yang digunakan sebagai acuan batas kewajaran adalah 20 persen. Hasil pendugaan parameter dapat disimpulkan secara bersama semua variabel yang digunakan berpengaruh signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F-hitung > F-tabel yaitu F-hitung sebesar 241 sedangkan F-tabel sebesar 2,18, atau dapat dilihat dari nilai P-value sebesar 0,000 lebih kecil daripada taraf nyata lima persen. Untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel terhadap produksi rata-rata dan variance produksi dapat dilihat dari uji t. Kriteria variabel berpengaruh terhadap produksi dan variance produksi dapat dilihat pada nilai P-value lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan sebagai acuan yaitu 20 persen. Berdasarkan uji t dapat dijelaskan bahwa variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap produktivitas dibawah taraf nyara satu persen adalah jumlah DOC, pakan, pemanas serta tenaga kerja. Variabel yang signifikan pada taraf nyata dibawah dua persen adalah Doxerin Plus, dan yang tidak berpengaruh signifikan adalah Protect Enro, Neocamp dan vaksin. Variabel tersebut berada pada taraf nyata dibawah 93, 39 dan 43 persen. Untuk hasil pendugaan parameter variance produksi, faktor-faktor produksi yang berpengaruh signifikan terhadap variance produksi hanya tenaga kerja dengan taraf nyata dibawah enam persen. Sedangkan variabel yang lainnya seperti jumlah DOC, pakan, Protect Enro, Neocamp, Doxerin Plus, vaksin serta pemanas tidak berpengaruh nyata terhadap variance produksi. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai P-value diatas 61 persen. Namun, jika dilihat dari tanda koefisien variabelnya ada yang bertanda positif dan bertanda negatif. Jika koefisien variabel bertanda positif maka variabel tersebut termasuk variabel yang menimbulkan v variance produksi. Dengan demikian variabel tersebut digunakan lebih banyak maka variance yang dihasilkan akan semakin tinggi. Sedangkan jika koefisien variabel bertanda negatif maka variabel tersebut termasuk faktor produksi yang dapat mengurangi variance produksi. Hal ini berarti jika variabel tersebut semakin banyak digunakan maka variance yang dihasilkan akan semakin menurun. Faktor-faktor produksi yang termasuk menimbulkan variance produksi adalah jumlah DOC, Protect Enro dan tenaga kerja. Sedangkan faktor produksi yang dapat mengurangi risiko adalah pakan, Doxerin Plus, Neocamp, vaksin serta pemanas. Sumber risiko produksi yang dialami oleh para peternak ayam broiler yang ada di Kabupaten Dramaga adalah sumber daya manusia atau pegawai dan cuaca/iklim yang tidak menentu. Untuk mengurangi risiko produksi tersebut dilakukan penanganan risiko dengan cara pencegahan risiko yaitu dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusianya dengan cara memberikan penyuluhan serta dengan membuat atau memperbaiki fasilitas agar cuaca yang tidak menentu dapat diatasi dengan fasilitas yang memadai.
Collections
- UT - Agribusiness [4254]